post image
KOMENTAR
Rencana Pemerintah menaikkan harga rokok sampai 50.000 perbungkusnya, menuai pro dan kontra dari para pedagang di Binjai.

Para pedagang rokok banyak yang pesimis kalau rokok yang biasanya mereka jual dengan harga rata rata belasan ribu, kini mengalami kenaikan rata rata 150-200 persen, bisa laku di pasaran.

Hj Henny salah satunya, pedagang rokok yang membuka ruko di jalan veteran Binjai, sangat pesimis kalau rokok yang biasanya di jualnya, bisa laku terjual dengan harga 50.000.

"Rasanya gak mungkin konsumen akan beli rokok seperti biasanya, apalagi dengan ekonomi warga sekarang, kalaupun kenaikan itu terjadi, saya takut menStock rokok banyak banyak, kalau gak laku gimana??? Apalagi perokok aktif pasti tau rokok yang lama atau yang baru," ungkapnya.

Demikian juga dengan Basri, salah seorang perokok aktif asal Binjai, dirinya merasa kesal karena mendengar berita kalau harga rokok akan segera di naikkan.

"Masa Pemerintah gak memikirkan warganya, kami perokok ini harus membeli dengan harga 50.000 (lima puluh ribu) perbungkusnya, sedangkan gaji kami pas pasan, berarti cuma orang kaya saja yang bisa merokok, kalau gitu tutup saja pabriknya sekalian," ucapnya kesal.

Menanggapi pro dan kontra dari warga dan pedagang Binjai prihAl Wacana Pemerintah akan segera menaikkan harga rokok, medanbagus.com mencoba mendatangi Pemko Binjai untuk bertemu dengan Kabaghumas Pemko Binjai Hendrik Tambunan, Senin (22/8) siang.

"Saya memang mendengar wacana Pemerintah akan segera menaikkan harga rokok, tapi kan itu baru wacana, kita belum tau kapan pastinya," ungkapnya.

"Kita tunggulah, kita pasti akan lakukan hal yang terbaik buat warga," demikian Hendrik Tambunan.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi