post image
KOMENTAR
Indonesia mesti tetap waspada dan bersiap menghadapi perubahan kepemimpinan di negara adikuasa Amerika Serikat setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden.

"Donald Trump diyakini adalah seorang rasis dan Islamofobia, terlebih sangat dekat dengan Israel," kata tokoh politik senior, Rachmawati Soekarnoputri, Kamis (10/11).

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini ingatkan bahwa Indonesia sejak zaman Orde Baru telah menjadi subordinat dari AS.

Invasi kepentingan kapitalis Barat yang diwakili AS ditandai dengan operasional PT Freeport Indonesia. Semua terjadi setelah Soekarno dijatuhkan lewat peristiwa "Gestok 65" yang merupakan skenario Neo Kolonialisme Imperalisme.

Kini, setelah kemenangan Trump, pemerintah dan rakyat Indonesia mesti melawan lebih keras tiap upaya merusak kebhinekaan bangsa lewat cara-cara "adu domba".

"Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim dan Bhinneka Tunggal Ika dihadapkan dengan conditio sine quanon. Mau tidak mau harus berdiri diametral dengan kekuatan nekolim yang akan mendeligitimasi Islam dan kebhinnekaan dengan pola devide et impera," ujarnya. [hta/rmol]





Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa