post image
KOMENTAR
Kapolri Jenderal Tito Karnavian diminta kembali  meninjau efektivitas operasi Zebra yang setiap tahun digelar secara serentak oleh Korps Lantas Polri di seluruh wilayah hukum Indonesia.

Pasalnya, operasi Zebra juga lain belum meberi dampak signifikan dalam upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas (lalin).

"Korps Lantas Polri setiap tahun menggelar operasi Zebra, Patuh, Simpatik, tetapi pelanggaran dan kecelakaan terus meningkat," kata Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan melalui siaran persnya, Senin (28/11).

Sama halnya dengan operasi lalu lintas lainnya, menurut dia, tak memberikan efek jera, bahkan berbagai pelanggaran lalu lintas semakin mencemaskan, karena membahayakan jiwa pengguna jalan raya.

Edison memaparkan, berdasarkan catatan ITW, memasuki hari ke sebelas operasi Zebra di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan adanya peningkatan angka kecelakaan mencapai 206 persen dibanding operasi Zebra 2015.

Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas tahun 2015 mencapai 71 laporan. Angka ini meningkat menjadi 217 laporan atau 206 persen di tahun 2016. Sedangkan korban akibat kecelakaan pada 2015 sebanyak 81 orang, dan 152 orang di tahun 2016.

"Ada kenaikan jumlah korban 71 orang atau 88 persen," terangnya.

Begitu juga korban yang meninggal pada 2015 sebanyak delapan orang, dan meningkat jadi 15 orang di tahun ini. Korban yang mengalami luka berat juga meningkat 45 persen dan luka ringan meningkat 104 persen.

Jumlah penindakan yang dilakukan pada operasi Zebra juga meningkat. Tercatat jumlah bukti tilang pada 2016 sebanyak  80.473, sedangkan pada 2015 sebesar 78.339. Terjadi kenaikan 2.134 atau sekitar tiga persen. Peningkatan juga pada jumlah penyitaan barang bukti, berupa surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK) pada  operasi Zebra 2015 sebanyak 29.523 sedangkan operasi Zebra 2016 sebanyak 32.288.

Edison  menambahkan, selain tidak efektif, operasi Zebra dan lainnya juga menghabiskan anggaran yang cukup besar. Misalnya, pada operasi Zebra 2014 lalu hanya selama 14 hari, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,9 miliar.

Lebih baik, saran dia, Polri khususnya Korps Lantas, fokus pada kegiatan yang secara signifikan dapat meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat.  Semisal dimulai dengan memberikan pelatihan bagi pemuda dan pemudi untuk dijadikan sebagai pelopor ketertiban lalu lintas.

Diharapkan,lewat program pemuda pelopor tertib lalu lintas dapat menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa tertib lalu lintas adalah kebutuhan sehingga harus ditaati," tutupnya.[hta/rmol]




 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas