post image
KOMENTAR
Pelaksanaan rapat kerja daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut dengan thema 'local to international trough digital' sudah berakhir, namun tugas pengurus PHRI ke depan menghadapi tantangan besar seiring pengembangan destinasi wisata. Demikian disampaikan ketua BPD PHRI Sumut Denny S Wardhana usai menyelesaikan semua rangkaian agenda rakerda PHRI Sumut, Rabu (14/12).

Hadir bersamanya Sekretaris PHRI Sumut Dewi Juwita Purba, Ketua Panitia Pelaksana Rakerda PHRI Sumut Prana S Hutabarat dan pengurus lainnya.

"Jadi pada prinsipnya saat rakerda kita sudah membagi dua tim membahas perencanaan ke depan. Pertama program kerja dan kedua bidang organisasi," katanya.

Di bidang program kerja, PHRI Sumut, katanya, tetap mengedepankan pelaksanaan sertifikasi para pekerja hotel dan restoran. Hal ini menjadi salah satu bentuk dukungan mereka terhadap pemerintah daerah masing-masing membuat Perda sesuai Peraturan Menteri Pariwisata No. 18 tahun 2016 tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).

Selain itu PHRI Sumut, menurutnya, tentu ikut mengagendakan sosialisasi pembayaran royalti untuk anggota guna menghindari delik hukum.

"Sebab Sumut kini punya dua agenda penting soal destinasi wisata. Pertama, Bapak Gubernur Sumut sudah meminta agar ada minimal 100 destinasi wisata di daerah ini. Masih banyak kurangnya. Jadi pengurus di daerah harus ikut berperan aktif," ujarnya.

Ia menambahkan, Danau Toba sebagai kawasan destinasi utama menjadi tantangan tersendiri bagi PHRI agar ikut mempromosikannya. Sehingga agar target wisatawan di daerah ini terpenuhi. Mereka akan aktif mendorong semua pengurus bahu membahu memikirkan apa saja yang harus disajikan kepada wisatawan ketika mereka berkunjung ke Danau Toba.

"Destinasi yang sukses adalah kalau si wisatawan ingin datang lagi dan lagi. Kalau dia hanya sekali datang dan tak ingin kembali, berarti tampilan kita kurang mengesankan," tuturnya.

Denny juga menegaskan tentang pentingnya dukungan pemerintah daerah kabupaten dan kota terhadap peningkatan destinasi wisata.

Sementara itu, Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam penutupan rakerda menyerahkan juga piala bergilir making bed competition dan bed decoration. Piala bergilir yang diserahkan untuk kategori pelajar dan industri. Dalam kalimat penutupannya Dzulmi Eldin mengingatkan kontribusi positif pariwisata harus digali secara maksimal untuk kemajuan kota Medan.

"Ingat bahwa Medan ini menjadi salah satu pintu gerbang wisatawan masuk Sumut. Kita harus terus meningkatkan kompetensi pelayanan kita dalam menerima wisatawan. Siapa yang datang ke Medan harus mendapat kesan manis. Coba bandingkan kita dengan Malaysia misalnya," ujarnya.

Medan ini, kata dia, punya banyak destinasi wisata. Tapi masih kalah hebat dibanding kunjungan wisatawan asing ke negara tetangga.

"Mereka menyambut wisatawan dengan senyum dan keramahan. Itu pula yang harus kita tampilkan di Medan ini. Pelayanan atau jiwa hospitality di industri pariwisata. Saya berharap bukan hanya pelaku industri saja yang ramah kepada wisatawan tapi juga seluruh warga medan," ungkapnya.

Eldin menegaskan setelah bertemu dengan pengurus PHRI Sumut akan banyak agenda yang bisa dijalankan bersama-sama. Apalagi BPP PHRI yang diwakili Maulana Yusran, ketua bidang organisasi, memberikan banyak arahan termasuk agenda mensukseskan pertambahan wisatawan ke Medan.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi