post image
KOMENTAR
Partai Golkar DKI Jakarta mengapresiasi kerja keras dan kinerja mempuni dari semua partai pendukung Ahok-Djarot, sehingga pasangan calon nomor urut 2 itu bisa menang di Pilkada putaran pertama.

"Berkat ketenangan menghadapi berbagai hinaan, cercaan, dan serangan politik, sembari terus menjalankan strategi politik kerja dan santun, semua partai pendukung dan relawan berhasil memenangkan Ahok Djarot meski belum berhasil mencapai 50 persen plus 1,” ujar Basri Baco, Sekretaris Partai Golkar DKI Jakarta kepada wartawan, Minggu (19/2).

Diakuinya semua partai pendukung telah bekerja maksimal sesuai potensi dan keunggulan masing-masing. Golkar menggalang dukungan dari semua TPS lewat 13.023 saksinya. NasDem dengan kekuatan media memainkan peran yang tidak bisa dilakukan oleh partai pendukung lainnya. Hanura lewat srikandi-srikandinya masuk pasar keluar pasar menggalang dukungan untuk Ahok Djarot. PDIP bekerja keras dengan memaksimalkan organ-organ kadernya.

Lebih lanjut Basri mengajak semua partai pendukung untuk lebih mensolidkan barisan dan memaksimalkan kelebihan masing-masing guna memenangkan Ahok-Djarot pada putaran kedua bulan April mendatang. Pasalnya dia melihat ada upaya adu domba dari pihak-pihak tertentu terhadap partai pendukung. "Semua potensi dan keunggulan partai selama ini tinggal dimaksimalkan untuk mengantarkan Ahok-Djarot kembali memimpin DKI Jakarta,” ajaknya.

Pasalnya menurut dia, upaya adu domba partai pendukung Ahok-Djarot itu dilakukan baik melalui media resmi maupun media sosial dan isu-isu di lapangan. Salah satu isu yang mereka kembangkan adalah dengan mengangkat peran satu partai pendukung dan mendiskreditkan peran partai pendukung lainnya. "Ini jurus adu domba yang sangat kuno,” ketus Basri.

Basri sangat menyadari bahwa pihak lawan akan memainkan berbagai cara dan jurus untuk memecah kekuatan pendukung Ahok Djarot. Menurutnya itu hal yang tak bisa dielakkan karena kekuatan Ahok Djarot terletak pada dua hal. Pertama kekuatan figur Ahok Djarot sendiri. Dan kedua kekuatan pendukungnya.  "Pada putaran pertama, lawan telah mencoba menyerang kekuatan figur dari berbagai sisi, dan kita semua tahu mereka gagal. Sekarang mereka mulai mencoba menyerang soliditas partai pendukung,” jelasnya.

Basri mengingatkan semua petinggi Partai untuk tidak masuk jebakan strategi adu domba ini. "Lawan Ahok Djarot akan tepuk tangan kalau ada petinggi partai masuk jebakan ini,” ujar Basri.[rgu/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa