post image
KOMENTAR
Pemko Binjai berencana memperkenalkan beras  Binjai berbasis organik cap rambutan di arena Pekan Raya Sumatera Utara, mulai pertengahan Maret mendatang.

Pengunjung dapat membeli beras dalam kemasan setengah kilogram hingga 5 kilogram dengan target penjualan sebanyak 1 ton.

Kepala Bagian Humas Setdako Binjai Rudi Iskandar Baros, Kamis (9/3) di Binjai, menegaskan yakin kalau beras ini akan diminati masyarakat.

“Kualitas berasnya cukup bagus dan bisa bersaing dengan beras kualitas primer yang ada di Indonesia," kata Rudi Iskandar.

Beras Binjai cap rambutan adalah beras berbasis  organik dari varitas  sidenok dengan pola bercocok tanam melalui teknologi IPAT- BO (Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik).

Teknologi ini mampu menghasilkan padi seberat 10,1 ton per hektar dengan masa tanam hanya 86 hari  sebagaimana telah diujicoba di areal persawahan, Jalan Danau Malinjo, Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, beberapa waktu lalu.

Rudi Iskandar menambahkan, sesuai arahan Walikota HM Idaham untuk menjadikan beras Binjai cap rambutan  sebagai produk unggulan Kota Binjai.

Untuk mewujudkannya, Pemko bekerjasama  dengan LPM Pilar Andalan Sinergi selaku pihak yang memperkenalkan teknologi IPAT-BO  di Binjai guna mendukung produksi beras IPAT-BO di lahan yang lebih luas lagi.

Direktur LPM Pilar Andalan Sinergi, Ir Gunawan Hadisahputra, menjelaskan beras Binjai Berbasis Organik Cap Rambutan telah didaftarkan untuk mendapatkan Hak Paten di Kemenkum HAM.  Pihaknya menjual beras  ini dengan harga 75 ribu/5 kilo.

“Kalau di Jakarta, beras kualitas ini dijual dengan harga 25 ribu/kilo,” kata Gunawan.

Lebih lanjut Gunawan menjelaskan, keunggulan beras Binjai cap rambutan  antara lain tidak memakai zat pemutih, pewarna dan pewangi, tidak dicampur dan hanya satu varietas benih.

Selain itu, petani diawasi dan didampingi mulai tanam sampai dengan panen oleh tenaga ahli di bidang pertanian, penerapan quality kontrol yang sangat ketat saat pasca panen gabah sampai menjadi beras, packing dan edar, serta disimpan dalam bentuk gabah, bukan beras sehingga kualitas beras selalu baru dan fresh.

Gunawan juga mempersilahkan petani ataupun kelompok yang mau bermitra untuk menyediakan lahan dan tenaga kerjanya saja.

“Nanti akan kami bantu untuk menyediakan bibit unggul, pupuk unggul, teknologi unggul serta pendamping unggul secara gratis," tambah Gunawan.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi