post image
HP diseludupkan di Nasi Bungkus/RMOLSumut
KOMENTAR

Ponsel menjadi barang yang dilarang untuk dibawa ke dalam rumah tahanan. Namun, tetap saja dalam beberapa kasus tetap saja terbongkar bahwa alat komunikasi tersebut masih banyak beredar dan dimiliki oleh para tahanan maupun narapidana yang sedang menjalani hukuman disana. Sebut saja dalam beberapa kasus pengendalian peredaran narkoba yang kerap dilakukan oleh orang-orang yang berstatus narapidana.

Kepala Rutan Kelas II B Labuhan Deli, Nimrot Sihotang mengatakan pihaknya tetap berupaya untuk mencegah ponsel sampai ke tangan warga binaan. Salah satunya dengan menempatkan papan pengumuman hingga pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas terhadap barang-barang bawaan pengunjung.

"Namun semakin kita lakukan pemeriksaan, semakin banyak saja cara mereka menyeludupkan barang-barang tersebut untuk diberikan kepada warga binaan," katanya kepada wartawan, Rabu (24/7/2019).

Nimrot menjelaskan beberapa modus yang sering digunakan oleh para penjenguk yakni dengan menyelipkan ponsel pada kaos kaki mereka, atau pada pakaian dalam dan berbagai cara lainnya. Bahkan menurutnya, dalam beberapa kasus petugas kerap menemukan ponsel tersebut dimasukkan kedalam nasi bungkus yang mereka bawa.

"Total ada sekitar 150 ponsel yang dsiita petugas sejak Januari hingga Juli 2019," ungkapnya.

Nimrot mengingatkan, upaya menyeludupkan barang-barang terlarang ke dalam rutan merupakan perbuatan yang ilegal. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mencoba-coba melakukannya karena petugas mereka akan selalu melakukan pemeriksaan secara mendetail.

"Dalam melakukan pemeriksaan petugas dibantu dengan alat x-ray. Selain itu petugas juga mengamati gerak-gerik pengunjung. Apabila kedapatan, maka akan diberikan sanksi. Untuk petugas, kita telah bentuk Tim Kepatuhan Internal untuk melaksanakan pemeriksaan kepada petugas yang hendak bertugas. Dan telah disediakan loker untuk penitipan alat-alat elektronik bagi petugas," tandasnya. [dar]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa