post image
KOMENTAR
Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Riau sudah mulai mereda.

Tim Satgas Udara dan regu pemadam kebakaran (RPK) Asia Pulp & Paper (APP) -Sinar Mas selama Lebaran saling bahu membahu memadamkan sejumlah titik api di wilayah tersebut.

"Sebagian dari anggota RPK APP-Sinar Mas bahkan tak bisa berlebaran dengan keluarganya, karena harus berpatroli lebih intensif mengawasi lingkungan," kata General Manager (GM) Fire Management APP- Sinar Mas, Sujica Lusaka dalam rilis.

Sujica menambahkan, pihaknya juga membantu Tim Satgas Udara dengan menerjunkan heli Superpuma guna water booming di sejumlah titik api. Sehingga api tidak meluas ke daerah-daerah sekitarnya.

"Upaya ini kami lakukan karena kawasan TNTN  berada dekat daerah konsensi lahan milik APP-Sinar Mas, sehingga kebakaran tak semakin meluas," ujar Sujica.

Ia menjelaskan, tim RPK selama masa lebaran tidak libur karena bertepatan dengan musim kemarau yang berisiko tinggi terjadi karhutla.

"Mereka semua standby di pos masing-masing sambil terus patroli secara intensif," ujarnya.

Guna antisipasi atas terjadinya karhutlat, lanjut Sujica, pihaknya membagi RPK menjadi sejumlah tim kecil yang disebar ke sejumlah daerah guna memantau kondisi. Tujuannya untuk deteksi dini dan respon cepat bila ditemukan adanya titik api di wilayah tersebut.

"Dalam mengantisipasi karhutla saat musim kemarau dan libur lebaran, kami tingkatkan frekuensi patroli dr 2 kali per hari per rute menjadi 3 kali," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komandan satgas Udara, Marmas Henri Alfiandi di Pekanbaru, Riau menduga kebakaran yang terjadi di TNTN ada unsur kesengajaan. Karena di lokasi kejadian ditemukan beberapa gubuk yang ditinggalkan penghuninya.

"Karena tidak ada yang mengaku, maka gubuk tersebut kami bakar," kata pria yang juga Komandan Lanud Roesmin Nurjadin tersebut.

Tim Satgas Udara, lanjut Henri, melakukan pemadaman di dua lokasi. Pertama di Kabupaten Pelalawan di kawasan TNTN dan sekitarnya termasuk di Kabupaten Siak.

"Satgas Udara juga meminta Heli Superpuma milik APP Sinar Mas untuk membantu tim melakukan pemadaman di Kabupaten Siak," kata Henri.

Dijelaskan, heli Superpuma bisa mengangkut 4 ribu liter air untuk sekali water bombing.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa