post image
KOMENTAR

Label halal pada produk dan usaha terbukti mampu menambah akselerasi bisnis bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun bagi bisnis lainnya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai trend peningkatan permintaan terhadap produk-produk berlabel halal baik oleh konsumen di Indonesia maupun konsumen manca negara.

Demikian disampaikan Direktur LPPOM MUI-SU, Prof. DR. Ir. Basyaruddin, MS dalam pertemuan dengan PT INIEF Amanah Mulia dan para pelaku UMKM dalam membahas rencana Seminar Internasional bertema “Membangun Industri Halal Berdaya Saing dalam Mendukung Wisata Syariah di Era Revolusi Industri 4.0 Mewujudkan Sumatera Utara Bermartabat di Kenanga Indonesia, Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (5/2).

“Dengan semakin tingginya permintaan produk halal ini, tentu ini peluang besar dalam perkembangan bisnis,” katanya.

Basyaruddin menjelaskan, untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai produk halal ini, pihaknya dan PT INIEF Amanah Mulia akan menggelar seminar Internasional

Kegiatan ini untuk mengedukasi dan memberikan wawasan tentang pentingnya peranan halal dalam produksi dan konsumsi barang dan jasa dalam rangka mendukung wisata syariah di era revolusi industry 4.0 di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara.

“Kita berharap mereka semakin termotivasi untuk menghasilkan produk yang halal. Karena itu sudah menjadi permintaan yang sifatnya global,” ujarnya.

Seminar ini menurutnya akan digelar 30 Maret 2020 dengan menghadirkan sejumlah pemateri yang kompeten. Seperti Kunrat Wirasubrata, Direktur Islamic Development Bank (IDB) untuk Asia Pasifik (Kuala Lumpur, Malaysia), Direktur LPPOM MUI,
Dr. Ir. Lukmanul Hakim, Pakar Teknologi Halal (Kuala Lumpur, Malaysia) Today
Prof. Dr. Irwandi Jaswir, Dekan Institute Islamic Banking and Finance (IIBF) di International Islamic University Malaysia (IIUM) Kuala Lumpur, Assoc. Prof. Dr. Salina Hj Kassim dan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Cecep Maskanul Hakim,

Sementara itu Ketua panitia, Syahlan Jukhri Nasution menyebutkan seminar internasional ini ditargetkan akan diikuti sebanyak 500 peserta dari pelaku UMKM dan juga perusahaan yang ada di Sumatera Utara.

Selain itu juga peserta diharapkan datang dari kalangan umum yang diproyeksikan menjadi pelaku industri dan jasa halal.

“Para calon peserta ini bisa mendapatkan peluang untuk menjadi tenaga ahli industri dan jasa halal itu dalam hal pelaku produksi, auditor, halal internal atau konsultan pendamping jaminan produk halal,” ujar Syahlan dan para peserta juga mendapatkan sertifikat pertanda mengikuti seminar.

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi