post image
KOMENTAR
Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) 15% bakal menghambat target pertumbuhan ekonomi. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri, Riset dan Teknologi Bambang Sujagad menyatakan, pesimis target pertumbuhan industri 2013 sebesar 7,1% tercapai karena sektor itu dibebani kenaikan TDL dan upah buruh.

Bambang menyoroti kebera daan industri padat karya yang terkena dampak langsung dari kebijakan pemerintah itu. Dikhawatirkan keberadaan industri itu akan melemah dan merugikan pekerja serta pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saya kira target itu tidak akan tercapai karena beban kenaikan TDL dan upah buruh akan sangat berpengaruh pada sektor industri, terutama industri kecil menengah dan padat karya,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka (grup medanbagus.com), kemarin.

Dia mengatakan, sektor industri akan mengalami kondisi yang sulit karena dihadapkan dengan kenaikan TDL dan upah buruh. Kedua hal itu akan memperhambat pertumbuhan industri tahun depan.

Dia mencontohkan, beban produksi dari upah dan bahan baku sudah mencapai 85%, sehingga menurut Bambang, keuntungan yang didapat pengusaha sangat kecil karena belum ditambah dengan biaya lain.

“Misalnya infrastruktur yang buruk dan masih adanya pungutan liar bisa menurunkan daya saing. Jadi mana bisa ditargetkan 7%,” kata Bambang.

Menurut Bambang, efek kenaikan TDL akan terlihat pada kuartal kedua tahun 2013 dengan melemahnya daya saing produk industri dalam negeri.

“Kalau sekarang belum terlihat dampaknya. Nanti akan kelihatan di kuartal kedua 2013 sekitar bulan Juni efek dari kenaikan TDL dan upah,” katanya.
 [Harian Rakyat Merdeka/ans/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi