post image
KOMENTAR
Polisi lalulintas yang satu ini, Brigadir Polisi Hendra Mardhiyanto mungkin tidak pernah menyangka akan dikeroyok sekelompok orang; apalagi pengeroyoknya tukang-tukang bajaj, siang tadi.

Anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan itu menunaikan tugasnya, mengamankan pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung itu. Di sini titik pangkal persoalan, saat satu bajaj (moda angkutan umum lingkungan, beroda tiga) masuk ke lingkungan ITC Fatmawati di bilangan Kebayoran Baru itu.

Bajaj yang masuk ke dalam lingkungan pusat perbelanjaan itu diminta pergi oleh petugas pengamanan gedung setempat. Biasanya, bajaj secara bergantian boleh masuk dan menaikkan pemakai jasa, namun kali itu tidak bisa dengan sejumlah alasan.

Karena dilarang, tukang-tukang bajaj itu mendatangi pos pengamanan pusat perbelanjaan itu. Pelan-pelan, suasana menjadi makin "dinamis" dan berujung pada keributan fisik.

Sebagai polisi, Mardhiyanto tidak boleh berpangku tangan atas kenyataan kerusuhan di wilayah kerjanya, dia melerai keributan antara tukang-tukang bajaj itu versus petugas pengamanan gedung.

Mardhiyanto cuma sendirian dan dia dipukuli dua tukang bajaj, yang didukung teman-temannya. "Pelaku diduga para sopir bajaj, jumlahnya masih dalam penyelidikan, namun dua orang sudah ditangkap petugas," kata Kepala Satlantas Polrestro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Hindarsono.

Mardhiyanto dan seorang anggota satuan pengamanan gedung pusat perbelanjaan luka-luka di bagian kepala. Polisi itu luka di rahang dan mulutnya.

Kondisi sontak berbalik merugikan kedua pelaku yang paling menonjol, yaitu Supri (38) asal Sragen, beralamat di Pondok Labu, Jakarta Selatan, dan Sutoyo (44) asal Magetan, beralamat di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
[ant/ans]

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Sebelumnya

Ini Obat Cair Yang Digunakan Reynhard Sinaga 'Predator Seksual' Dalam Memperdaya Korbannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal