post image
KOMENTAR
Manajemen RSUP Adam Malik dituding menolak melakukan rawat inap terhadap korban serpihan ledakan motir, Fernando Marlinton Purba.

Marlinton menjadi korban ledakan mortir pada November silam. Jari tangan kanannya hancur karena ledakan itu. Sedangkan istrinya hanya mengalami luka ringan dibagian sikut tangan kanan. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/11/2012) pukul 20.00 malam di warung tuak miliknya sendiri.

Informasi yang diterima dari Sugiono, dia membawa Fernando untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke RSUP Adam Malik Medan pada Rabu (9/1) dini hari sekitar jam 01.00 WIB.  

Setibanya di sana, pasien langsung mendapatkan pemeriksaan oleh tim dokter yang bertugas pada malam itu.

Usai pemeriksaan sekitar pukul 03.00 WIB, dokter menyatakan pasien tidak dalam kondisi emergency dan tidak mengancam keselamatan jiwanya. Untuk itu pasien tidak dibolehkan rawat inap di RSUP Adam Malik.

"Saya ngotot supaya pasien tetap di rawat inap. Namun, dokter juga ngotot tidak bisa dirawat inap. Saya jelaskan kalau pasien ini rumahnya jauh di perbatasan Aceh-Sumut, tepatnya di kawasan kaki Gunung Leuser. Kalau disuruh pulang dan besok balik lagi itu butuh biaya besar, dan memakan waktu," ucapnya.

Setelah mendengar penjelasan Sugiono, dokter yang bertugas malam itu yang disapa Zul juga tak memperkenankan rawat inap. Sebab, dokter itu menyatakan peraturan yang ditetapkan seperti itu.

Akan tetapi, dokter lainnya yang bertugas malam itu memberi solusi jika tetap mau menginap maka bisa menggunakan ruang tunggu rumah sakit. Akhirnya, Fernando Marlinton Purba beserta istri Elsa memutuskan bermalam di rumah sakit.

Melihat kondisi ini, pihaknya kecewa sekali dengan sikap rumah sakit yang tidak memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.

"Kenapa rumah sakit harus meragukan kemampuan pasien untuk membayar? Ini kan sesuatu yang tidak adil. Padahal pemerintah selalu menggembar-gemborkan pelayanan kesehatan yang layak untuk masyarakatnya.

"Jangan tunggu bawa 'backing' dulu baru pasien ditangani dengan baik, Saya menganggap rumah sakit ini amburadul, dan ini bentuk ketidakberesan pemerintah dalam pelayanan kesehatan," jelasnya. [ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas