post image
KOMENTAR
MBC.Citra DPR di mata publik terus anjlok. Sebab, banyak wakil rakyat terseret kasus korupsi.

Yang terbaru, anggota Komisi I DPR dari PKS, Lutfi Hasan Ishaq ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.

Meski begitu, tidak menghalangi bekas Sekjen DPD, Siti Nurbaya Bakar, bergabung dengan Partai Nasdem.

“Seburuk apa pun DPR,  itu tidak bisa dihilangkan. Tinggal isinya saja dibagusin. Sebab, sumbu demokrasi ada di situ. Kalau goyah, maka semuanya goyah,” kata Siti Nurbaya Bakar seperti dikutip dari Rakyat Merdeka (grup MedanBagus.com), kemarin.

Berikut laporan selengkapnya:

Kenapa harus mundur dari Sekjen DPD?

Saya mengundurkan diri kare­na saya berada di persimpangan.

Maksudnya?

Umur saya sekarang 56 tahun. Walau menurut aturan masih bisa bekerja sampai umur 60 atau 62 tahun. Tapi menurut saya, harus terjun ke dunia politik sekarang ini agar tidak terlambat.

Sesuai aturan, PNS itu kan tidak boleh menjadi anggota atau pengurus parpol. Maka harus mundur.

Ada yang menilai Anda mundur mendadak, apa benar?

Ah, kata siapa. Awal 2012 saya sudah  memberikan isyarat  untuk mundur bahwa awal 2013 saya berhenti. Hanya saja saya tidak bilang mau ke mana.

Apa benar Anda masuk Nasdem mengejar kekuasaan?

Tidak. Saya ke parpol karena sesungguhnya praktek dan teori mengabdi pada rakyat yang dekat dengan rakyat justru di parpol.

Sebab, fungsi  parpol  mewu­judkan seluruh aspirasi masyarakat yang disalurkan ke DPR dan menteri.

Kenapa tidak ke partai besar yang sudah lama berkiprah?

Persoalannya apakah partai peserta Pemilu 2004 sampai 2009 sudah menjalankan aspirasi rakyat itu.

Anda masuk Nasdem dibujuk Surya Paloh?

Tidak. Saya masuk Nasdem atas kesadaran saya sendiri.

Apa sebelumnya ditawari masuk parpol lainnya?

Saya sudah minta izin dan pamit kepada senior saya di beberapa partai waktu mau masuk ke Partai Nasdem. Jawabannya sip, berarti boleh.

Sejak kapan ada rencana bergabung dengan Nasdem?

Saya mengamati Nasdem itu cukup lama. Kemudian saya berdiskusi dengan Ketum Nasdem Pak Rio, Pak Ferry dan Bang Surya Paloh  beberapa kali. Saya menangkap sebenarnya Nasdem ini ingin menjadai partai yang utuh.

Maksudnya?

Utuh artinya fungsi-parpol parpol tadi jalan. Yang dikedepankan adalah konsep-konsep parpol Nasdem, bukan agenda kalau berkuasa bagaimana dan sebagainya.

Kabarnya Anda ditawari jadi Sekjen Nasdem?

Hahaha, itu isu saja. Sewaktu akan masuk Nasdem saya tidak memikirkan jabatannya.

Apa Anda tidak ngeri karena Nasdem sedang berkonflik?

Partai itu memang interaksi konflik. Apapun yang dihasilkan, baik kemajuan ekonomi, sosial, dan lainnya adalah hasil interaksi politik

Interaksi konflik itu bisa dikelola dengan baik. Saya kira Bang Surya Paloh bisa menangani konflik itu, karena sudah berpengalaman di Partai Golkar.

Kalau jadi caleg, dapil mana Anda minta?

Ayah saya dari Betawi. Ibu saya dari Lampung. Maka peluang dua-duanya sedang saya pelajari. Memang saya lahir di Jakarta. Sekolah dan besar di sini. Tapi saya mengabdi di Lampung cukup banyak, sehingga banyak teman dan saudara di sana. [Harian Rakyat Merdeka/rmol/ans]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa