Langkah SBY memegang kendali partai bukan malah mengangkat citra partai. Elektabilitas Partai Demokrat malah terjun bebas. Mendung sepertinya bakal bertahan lama menggelayuti partai itu."Citra Partai Demokrat kian terbenam, elektabilitasnya pun semakin terjun bebas," kata peneliti senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Rendy Kurnia, dalam rilis hasil survei di Restorant Pulau Dua Senayan, Jakarta (Selasa, 19/2/2013).
Menurut dia, pihaknya melakukan survei mulai 9 hingga 15 Februari 2013. Survei dilakukan di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 1225 dengan margin of error plus minus 2,8 persen dan level of confidence mencapai 95 persen. Sementara Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang telah memiliki hak pilih.
Berdasarkan hasil survei, ungkap Rendy, Demokrat tidak lagi dipercaya sebagai partai yang berdiri di garda terdepan pemberantasan korupsi. Saat LSJ menanyakan kepada responden, partai apakah yang kadernya paling banyak tersangkut kasus korupsi, sebanyak 67,3 persen menyebut Partai Demokrat.
Dengan kian terpuruknya citra Partai Demokrat, ungkap Rendy, wajar jika pemilihan umum dilaksanakan saat survei digelar maka elektablitas Demokrat anjlok, dan hanya 6,9 persen yang mau memilih Demokrat. Angka ini berada di bawah Golkar, PDI Perjuangan dan Gerindra. Golkar menempati urutan teratas dengan 18,5 persen, disusul PDI Perjuangan 16,5 persen, dan Gerindra 10,3 persen.
Sebelumnya, dalam survei yang digelar Saiful Mujani Research & Counsulting (SMRC), tingkat elektabilitas Demokrat masih bertengger di angka 8 persen. Angka elektoral ini ketika SBY belum mengambilalih kewenangan Ketua Umum Demokrat. [ysa/rob/rmol]
KOMENTAR ANDA