post image
KOMENTAR
Kenaikan harga bawang yang terjadi belakangan ini merupakan efek dari kebijakan proteksi pembatasan impor holtikultura yang dibuat pemerintah melalui kebijakan dua menteri. Yaitu Menteri pertanian dan menteri perdagangan.

Menurut Ekonom dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak,  kebijakan tersebut baik untuk membatasi serbuan impor komoditi holtikutura dari luar negeri. Tetapi gejolak harga bawang ini juga beresiko akan diikuti dengan gejolak harga komoditi lainnya.

"Karena permasalahan supply dalam negeri yang terbatas dan membuktikan seiring dengan kebijakan proteksi tersebut pemerintah gagal mendorong revitalisasi pertanian pangan di Indonesia,"ujar Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online, (Kamis, 14/3)

Akibatnya, lagi-lagi kebijakan yang baik tersebut bagi perkembangan ekonomi domestik justru mengalami distorsi. Sehingga mau tidak mau pemerintah harus kembali meninjau ulang kemungkinan impor dari untuk mengendalikan inflasi.

"Karena gejolak harga bawang ini bisa diikuti juga dengan gejolak harga komoditi hortikultura lainnya yang memang faktanya pertanian kita tidak siap mengantisipasi supply-nya ditambah lagi dengan permasalahan distribusi dan lainnya,"  tandas Dahnil. [rmol/hta]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi