post image
KOMENTAR
Inspeksi mendadak (sidak) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho ke pasar-pasar tradisional di Medan terkait kenaikan harga bawang tak perlu dilakukan. Yang dibutuhkan masyarakat adalah solusi untuk menormalkan kembali harga bawang merah dan bawang putih yang tengah melejit naik.

Hal itu diungkapkan pengamat sosial dan politik, Rafdinal saat dihubungi MedanBagus.Com, Minggu (17/3/2013).

Diketahui, usai dilantik menjadi Gubernur defentif, Kamis (15/3/2013), Gatot Pujo Nugroho menyempatkan diri meninjau harga bawang putih dan bawang merah di pasar tradisional di Medan. Namun tiga hari setelah sidak itu, harga bawang masih saja tetap tinggi.

"Kalau sidak itu hanya untuk pencitraan, saya rasa itu tidak perlu, harusnya Gatot bisa mencari solusi mengatasi kenaikan bawang merah dan bawang putih," ujar Rafdinal.

Dia menambahkan, kenaikan harga bawang sampai 40-45 ribu Kg tersebut, menjadi suatu hal yang sangat membingungkan masyarat Sumatera Utara khususnya Medan. Masyarakat menjadi heran mengapa bawang sebagai kebutuhan dapur itu malah melejit naik.

Di sini, pemerintah dituntut untuk melakukan tindakan kongkrit dan memberikan penjelasan secara resmi kepada masyarakat.

"Jadi nggak perlulah, setiap ada masalah, lantas pejabat negara sibuk ambil tindakan sidak, ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi pejabat negara kita sendiri," tegas Rafdinal.

"Sidak, kalau tidak ada tindakan untuk apa, jadi terkesan hanya sebagai formalitas dan pencitraan diri saja, harusnya hal itu malah menjadi masukan untuk menindak para mafia yang telah melakukan penumpukan di suatu tempat, tindak dengan tegas dan cari solusinya," tandasnya. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi