post image
KOMENTAR
Rencana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Menurutnya pembangunan JJS merupakan pembangunan yang sesat.

"Tidak akan ada perubahan ekonomi Indonesia apalagi Sumut dari pembangunan jembatan tersebut," ucap Pengamat Ekonomi Faisal Basri dalam Seminar Perekonomian Indonesia yang digelar oleh penerbit Erlangga, di Universitas Panca Budi, Rabu (10/4/2013).

Menurut Faisal, pembangunan jembatan bukan andalan mengingat Indonesia merupakan negara maritim.

"Negara maritim itu yang diperluas adalah pelabuhan maupun perkapalannya. Bukan jalur daratnya. Lewat pelabuhan, pengiriman barang lebih menguntungkan," ucapnya.

Faisal memberikan contoh pada pengiriman buah jeruk dari Sumut ke Pulau Jawa. Jika pengiriman jeruk tersebut dilakukan lewat jalur darat, maka secara otomotis jeruk yang sampai di Pulau Jawa tersebut akan lebih mahal dan tidak bisa bersaing dengan jeruk dari daerah lainnya.

Untuk itu ia menilai pembangunan JSS tersebut tidak perlu. Mengingat proyek pembangunannya memakan dana ratusan trilun. Tak hanya memakan dana, melainkan juga memakan waktu yang cukup lama.

Akibat pembangunan itu banyak juga jalan di daerah yang rusak karena dilintasi oleh truk-truk yang bermuatan besar.

Ditambahkannya, bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia juga meningkat bukan karena pemerintah, melainkan karena pengusaha dan rakyatnya. [rob]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi