post image
KOMENTAR
Hingga April 2013, utang Pemerintah Indonesia Rp2.023,72 triliun, naik Rp48 triliun dibanding akhir 2012 Rp1975,42 triliun.
 
Kendati begitu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mahendra Siregar mengatakan penyebab terus meningkatkan utang Indonesia adalah karena subsidi BBM yang meningkat, kenaikan harga minyak dunia serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, menyebabkan pembelian BBM impor jadi mahal. Ini menyebabkan defisit anggaran naik, sehingga utang terus menanjak.

''Mudah-mudah tidak terlalu naik defisit. Tidak terelakkan karena harga BBM (impor) yang meningkat dan ditutup sebagiannya oleh penambahan utang,''ujar Mahendra di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara nomor lima tersehat di dunia dalam pembayaran utang. Ini teruji dengan beroperasinya mesin ekonomi secara berkesinambungan.

Selain itu, kemampuan negara untuk membayar utang bisa diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB).

''PDB kita yang sudah hampir mendekati Rp9.000-an triliun, atau 1 triliun dolar AS itu menunjukkan kapasitas untuk beroperasinya mesin ekonomi kita, termasuk untuk membayar utang juga semakin tinggi,'' jelas Mahendra sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Makanya, dia menilai, utang yang sudah mencapai Rp2.000 triliun itu optimis dapat dibayar sesuai tanggal jatuh tempo.[ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi