post image
KOMENTAR
MBC. Menerima penghargaan bukanlah agenda utama Presiden SBY berkunjung ke New York. Menurut SBY, penyerahan penghargaan sebenarnya akan dilakukan pada September, saat ada event besar di markas PBB, New York, Amerika Serikat.

"Namun Saya tidak mempunyai rencana untuk melakukan perjalanan ke luar negeri pada pada semester dua tahun ini. Oleh karena itu, penghargaan tersebut dipercepat," kata SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (27/5/2013) pagi, saat memberikan penjelasan terkait penghargaan negarawan dunia 2013 (Statesmen Award 2013) dari organisasi asal AS, The Appeal Of Counscien Foundation, yang akan diberikan kepadanya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Presiden mengatakan kunjungan ke New York adalah dalam rangka memimpin pertemuan terakhir panel tingkat tinggi pasca MDGs 2015, dan penyerahan draft tersebut kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki Moon, untuk kemudian dibahas di sidang umum PBB.

Penghargaan tersebut diserahkan di sela acara tersebut. Untuk itu, menurut dia, penghargaan itu semestinya diterima secara baik.

Presiden menambahkan dirinya menghormati dan menghargai sejumlah kalangan yang memprotes pemberian penghargaan dari organisasi internasional di bidang demokrasi, HAM, toleransi dan kerukunan antar agama yang berbasis di New York, AS tersebut karena dinilai belum menyelesaikan masalah kebebasan dan toleransi antar umat beragama.

Presiden mengatakan pemberian penghargaan dari organisasi internasional dan kredibel bidang HAM dan kerukunan umat beragama tersebut, didasarkan atas catatan mereka di antaranya terhadap kemajuan demokrasi di Indonesia, komitmen yang kuat dalam mendorong perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai.

"Meski sekali lagi masih ada masalah dalam negeri kita, masih ada kejadian yang belum cerminkan kerukunan, saya akui," kata Presiden sebelum berangkat untuk melakukan lawatan ke Swedia dan Amerika Serikat. [rob]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi