post image
KOMENTAR
Ketua Badan Khusus Pengendalian Tembakau-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI) Kartono Mohamad mengatakan dari data yang diteliti pada 2010, sudah 190.260 orang meninggal dunia akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok.

Di sisi lain, Kartono mengkritik industri rokok di Indonesia memiliki kebebasan hampir absolut untuk memasarkan produknya kepada anak-anak dan remaja, tanpa ada kebijakan kuat untuk membatasi.

"Belanja iklan industri rokok dapat menghabiskan hingga Rp2 triliun per tahunnya. Karena itu, pemerintah tidak boleh lagi menunda melarang iklan rokok, promosi, dan sponsor secara menyeluruh di Indonesia," kata dia dalam diskusi polemik iklan rokok di Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Ia mengungkapkan, penelitian yang dilakukan di Jakarta menunjukkan 99,7 persen remaja melihat iklan rokok di televisi, 86,7 persen remaja melihat di media luar ruang, 76,2 persen remaja melihat di koran dan majalah, dan 81 persen remaja melihat di berbagai kegiatan yang disponsori industri rokok. [rob]








Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan