post image
KOMENTAR
Sama-sama berasal dari kota Solo, Djoko Santoso dan Joko Widodo belakangan ini ramai diperbincangkan bakal ikut berlaga di Pilpres tahun 2014. Bagaimana komentar Djoko Santoso perihal kans Gubernur DKI Jokowi yang besar kemungkinan maju lewat PDI Perjuangan?

"Saya mengapresiasi (Jokowi) maju jadi capres. Kita ini keluarga, sama-sama dulu kecil dan besar di Solo. Lagipula, setiap orang punya hak politik mencalonkan dan dicalonkan, itu kan sah-sah saja," kata Djoko Santoso ketika ditemui di kediamannya di bilangan Bambu Apus, Jakarta-Timur, Kamis (6/6/2013).

Bekas Panglima TNI itu menambahkan, apalagi Jokowi merupakan kader dari PDI Perjuangan sehingga pencapresannya tidak ada hal yang luar biasa.

"Kan dia (Jokowi) kader dari parpol, jadi kalau pencalonan tidak ada yang luar biasa," imbuhnya.

Hal yang sama, lanjut Djoko Santoso, berlaku juga bagi figur-figur lain yang akan mencalonkan dirinya menjadi calon presiden (Capres) seperti bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

"Saya mengapresiasi saja, pokoknya semua kita kembalikan pada konstitusi dan peraturan perundangan berlaku," kata Djoko Santoso sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Terkait dengan pencalonan dirinya sebagai capres, Djoko menekankan, sebagai seorang prajurit dirinya tidak akan berhenti berbuat sesuatu yang berarti bagi bangsanya.

"Saya ini tidak ingin jadi Capres." Namun, lanjut Djoko, banyak orang dan organisasi yang datang dan mendorong dirinya maju jadi Capres. "Saya bilang waktu itu, saya belum mau putuskan, mau  istikarah dulu sesuai agama yang saya anut di Tanah Suci. Sepulang dari sana, baru saya putuskan untuk mengikuti dorongan berbagai organisasi dan mereka yang mengharapkan saya maju jadi Capres," bebernya.

Soal kendaraan politik mana yang akan mengusungnya maju jadi Capres, Djoko mengaku belum memikirkannya. Sekalipun begitu, dia menjelaskan telah menjalin silahturahmi dan komunikasi yang baik dengan berbagai tokoh politik, baik  yang sekarang ada di eksekutif maupun menguasai Senayan, sejak waktu yang lama.

"Saya dengan Pak SBY (Partai Demokrat) pernah menjadi asisten dan anak buah, dengan Ibu Mega (PDIP) saya kan anak buahnya juga ketika mengamankan Maluku ketika konflik dan menjaga ibukota. Dengan Pak Prabowo (Gerindra) saya pernah menjadi asistennya, dengan Pak Wiranto (Hanura) dan Pak Sutiyoso (PKPI) juga begitu," kata Djoko yang pernah menerima penugasan sebagai  anggota F ABRI di DPR tahun 1992 ketika masih berpangkat Letkol Inf. [ans]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa