post image
KOMENTAR
Aksi unjuk rasa ribuan warga di Kantor Bupati Samosir, sempat ricuh, Senin (10/6/2013).

Massa Forum Peduli Samosir Nauli (Pesona) itu menuntut pencabutan izin pemanfaatan kayu (IPK) Hutan Tele yang dipegang PT Gorga Duma Sari (GDS) seluas 800 hektar.

Aksi yang mulanya berlangsung damai diiringi manortor dan gondang Batak, mendadak ricuh ketika Kepala Dinas Kehutanan Samosir YC Hutauruk hadir ke depan massa, dan menjelaskan pihaknya tidak berwenang mencabut izin pemanfaatan kayu.

Alasan Hutauruk, saat ini Polda Sumatera Utara sedang memproses pengaduan Forum Pesona yang melaporkan dugaan kejahatan lingkungan dalam penerbitan IPK.

Hutauruk juga mengklaim, sejak dikeluarkannya surat penghentian sementara operasional PT GDS di Hutan Tele, tidak ada aktivitas penebangan di areal yang dikuasai PT GDS.

Mendapat jawaban itu, koordinator aksi Fernando Sitanggang, sebagaimana dikutip dari metrosiantar, menyela dan mengatakan sampai hari ini PT GDS masih terus melakukan aktivitas penebangan. Mendadak Hutauruk meninggalkan massa, dan coba ditarik oleh Fernando Sitanggang agar tidak meninggalkan tempat.

Kericuhan pecah, saat Hutauruk tetap pergi sementara belasan aparat Satpol PP menghadang aksi warga yang mencoba mengejar Hutauruk. Tak pelak, terjadi hujan batu. Warga yang terpancing melempari kantor bupati dengan batu.

Aparat Polres Samosir dan Satpol PP tidak membalas aksi warga ini. Koordinator aksi dan beberapa pengurus Forum Pesona mengamankan warga agar menghentikan main lempar batu.

Salah seorang pegawai Dinas Kehutanan Samosir Anggiat Simatupang mengalami luka akibat lemparan batu yang mengenai kepala bagian belakang. Kepalanya bocor dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. [ans]

Sudah Diberlakukan, Parkir Sembarangan Bakal Kena Tilang Elektronik di Medan

Sebelumnya

Perkosa Banyak Pria, Pelajar Indonesia Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup Di Inggris

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum