post image
KOMENTAR
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Utara (Sumut) sepanjang Januari-April 2013 turun 5.146 orang atau 4,96% dari 77.228 orang di tahun 2012 menjadi 75.653 orang. Penurunan ini terjadi karena adanya penurunan wisman asal Malaysia sebesar 10,83% dari 47.530 orang menjadi 42.384 orang.

Meski dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, wisman yang berkunjung masih didominasi warga negara Malaysia yang menempati urutan terbanyak dengan share wisman Malaysia terhadap total wisman ke Sumut sebesar 56,02%.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Hajizi, mengatakan, rata-rata kunjungan warga negara asing ke Sumut hanya untuk berlibur, kegiatan sosial maupun kunjungan kerja.

''Namun untuk rincian berapa banyak per-item sektor alasan kunjungan, tidak terdata sebab masih perlu disurvei lagi. Apalagi, pintu masuknya ada tiga,'' katanya, kemarin.

Tercatat, selain Malaysia, dua negara lainnya yang warganya menjadi pengunjung terbanyak ke Sumut periode Januari-April 2013, yakni Singapura sebanyak 4.504 orang dengan kontribusi 5,95% dan China 2.403 orang dengan kontribusi 3,18% terhadap total kunjungan wisman Sumut.

Sementara untuk bulan April 2013, jumlah wisman mencapai 17.503 orang atau turun 16,56% dari Maret 2013 sebanyak 21.738 orang. Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2012, jumlah wisman ke Sumut pada April juga menurun 10,96% dari 19.386 orang.

''Penurunan wisman secara year on year terjadi di dua pintu masuk, di mana tertinggi terjadi di Pelabuhan Tanjungbalai Asahan sebesar 16,42% dan Bandara Polonia 3,15%. Sementara di Pelabuhan Belawan naik 16,33%,'' terang Hajizi sebagaimana disiarkan liputanbisnis.

Dilanjutkannya, wisman asal Singapura mengalami peningkatan kedatangan tertinggi yakni 49%, diikuti China sebesar 33,65%, Jerman 23,49%, Inggris 21,72%, Thailand 8,86% dan wisman asal Amerika Serikat naik 5,19%%. Sementara wisman asal Belanda turun 9,53% dari 1.605 orang menjadi 1.452 orang, dari Australia juga turun 8,44%.

Sementara itu, aktivitas dunia usaha Sumut yang masih sepi, membuat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang, khususnya di Kota Medan justru turun 2,14 poin menjadi rata-rata 41,57% dari Maret 2013 yang sebesar 43,71%. Begitupun, kondisi ini biasa terjadi dari awal hingga pertengahan tahun karena masih minimnya aktivitas dunia usaha.

Hajizi mengatakan, berdasarkan klasifikasi hotel, TPK hotel bintang 3 tertinggi mencapai 56,89% dan terendah yakni hotel bintang 2 yang TPK-nya mencapai 26,91%. ''Average hotel bintang 1 pada bulan April 2013 mencapai 35,77%, hotel bintang 2 sebesar 26,91%, bintang 3 sekira 56,89%, bintang 4 sekira 44,37% dan bintang 5 sebesar 40,24%,” kata Hajizi.

Director of Sales Hotel Aryaduta Medan, Fifin Erdiany, mengatakan, average TPK yang menurun masih dipengaruhi lambannya pergerakan bisnis di Sumut. Namun hal tersebut diperkirakan meningkat pada bulan Juni dan Juli karena libur sekolah dan mendekati Lebaran. [ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi