post image
KOMENTAR
Pemerintah menyiapkan sejumlah program kompensasi untuk meringankan beban masyarakat atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Salah satunya, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Total dana BLSM yang diberikan untuk 15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS) sebesar Rp9,3 triliun.

"Kalau itu lucu," ujar ekonom senior Kwik Kian Gie, Senin (24/6/2013) saat dimintai pendapat atas kebijakan pemerintah soal BLSM ini.

Mantan Menko Perekonomian itu, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, heran bagaimana caranya pemerintah bisa mengetahui jumlah masyarakat dari semua rakyat Indonesia yang terkena dampak kenaikan harga BBM itu.

Bahkan, pemerintah tahu persis orang per orang yang terbebani sehingga harus diberikan bantuan.

"Cara mengindentifikasi orang yang terkena dampak kenaikan BBM itu bagaimana? Walaupun dia pakai ukuran yang pendapatannya atau pengeluarannya tidak melebihi sekian dolar begitu, OK, tapi tidak semua kena dampak kenaikan BBM. Itu (menganggap semua terdampak) ngawur total," sindirnya. [ans]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi