MBC. Tak jelas dari mana asalnya. Tiba-tiba pegawai Pemko Tanjungbalai dihebohkan dengan isu mutasi, yang konon akan digelar pasca libur Lebaran nanti. Tak ayal, kalangan pegawai negeri sipil (PNS) yang menduduki jabatan struktural maupun fungsional dibuat resah.
Akibatnya, kalangan PNS khususnya yang masih menduduki suatu jabatan eselon, terpantau menyambangi Walikota di rumah dinas walaupun hanya untuk sekedar tampil muka.
Keterangan yang diperoleh dari kalangan pejabat di lingkungan Pemko Tanjung Balai, kemarin mengatakan, sehari sebelum memasuki masa liburan dalam rangka menyambut Lebaran, isu adanya mutasi tersebut sudah mulai terdengar.
Akan tetapi, isu mutasi itu langsung berkembang luas setelah memasuki liburan Lebaran dengan alasan, terkait dengan hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dimana Walikota Tanjung Balai dikabarkan ikut diminta BPK untuk mengembalikan kerugian negara.
''Hampir seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik secara instansi maupun secara pribadi dari oknum pejabat di Pemko Tanjung Balai ada ditemukan oleh tim dari BPK penyimpangan dalam pengelolaan keuangan pada tahun anggaran (TA) 2012 lalu, termasuk Walikota dan Wakil Walikota. Untuk tindakan awal, kepada seluruh SKPD, oknum pejabat maupun Walikota dan Wakil Walikota Tanjung Balai, telah diminta BPK untuk segera mengembalikan kerugian negara ke kas negara serta segera memperbaiki administrasi di instansi masing-masing,''kata Amat, seorang pejabat eselon.
Dia menduga, mutasi ini akibat adanya perintah untuk mengembalikan kerugian negara itu, menyebabkan Walikota berencana untuk melakukan mutasi besar-besaran, walaupun tujuannya tidak jelas.
Hal itu diperburuk lagi dengan kondisi Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Tanjung Balai, Bastian, SSos, saat ini sedang sakit, sehingga isu mutasi besar-besaran itu semakin meluas.
Sayangnya, diduga karena sudah memasuki masa liburan, tidak satupun nomor ponsel pejabat di pemko Tanjung Balai yang dapat dihubungi. [ded]
KOMENTAR ANDA