Sebanyak 16 kilogram sabu-sabu hasil tangkapan Ditresnarkoba Polda Sumut senilai Rp. 19 miliar lebih dimusnahkan petugas Ditresnarkoba Polda Sumut. Pemusnahan yang dipimpin Wadir Resnarkoba Polda Sumut, AKBP Yustan Alpiani itu dilakukan di halaman Mako Ditresnarkoba Polda Sumut dengan cara dicampur dengan air lalu diblender.
Sebelum dimusnahkan, 34 tersangka dari 21 Laporan Polisi (LP) itu dipanggil satu persatu. Mereka diminta petugas untuk memastikan barang bukti sabu yang disita dari tangannya.
“Barang bukti itu merupakan hasil tangkapan periode 19 Juni hingga 29 Juli 2013. Dimana, 10,2 Kg diantaranya merupakan hasil tangkapan petugas Bea Cukai di Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA),” terang Wadir Resnarkoba Polda Sumut, AKBP Yustan Alpiani, kepada wartawan, Rabu (4/9/2013) siang.
Mantan Kapolres Asahan itu menjelaskan, pihaknya tidak memusnahkan seluruh barang bukti sabu yang disita tersebut. Namun, beberapa gram diantaranya dikirim ke Labfor dan PN.
“Totalnya 16.505,43 gram sabu. Jumlah itu bila dikalikan Rp. 1,2 juta per gram maka sitaan tersebut bernilai Rp. 19.806.516.000. Namun setelah dikurangi dengan dikirim ke Labfor sebanyak 567,44 gram senilai Rp. 680.928.000 dan dikirim ke PN 9,16 gram senilai Rp. 10.992.000 sehigga total yang dimusnahkan sebanyak 15,928,83 gram atau senilai Rp. 19.114.596.000,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan, setiap tahunnya jumlah orang yang terlibat kasus narkoba terus meningkat. Buktinya 80 persen tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) terlibat kasus narkoba.
"Sehingga saya katakan bisnis narkoba ini cukup menggiurkan. Oleh karena itu perlunya peran serta masyarakat untuk memberantas peredaran narkoba ini," terangnya.
Meski cukup intensif dalam mengawal tempat masuknya peredaran narkoba seperti dari stasiun, bandara hingga pelabuhan, kata dia, sindikat ini memiliki tekhnik sendiri untuk memasok narkoba ke Sumut dan memutus rantai bila tertangkap. [hta]
KOMENTAR ANDA