post image
KOMENTAR
MBC. Prihatin akan sistem peradilan di Indonesia, seperti kasus suap yang menerpa Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) bersatu, berunjuk rasa di depan gedung Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (10/10/2013).

Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ini meminta agar para hakim di Pengadilan Negeri Medan menandatangani pakta integritas untuk mewujudkan peradilan bersih di Kota Medan.

Mereka meminta agar hakim Pengadilan Negeri di Medan ikut menandatangani pakta integritas di spanduk putih yang mereka bawa sebagai wujud komitmen para hakim di lingkungan PN Medan.

Dalam orasinya di depan gedung PN Medan, massa menyatakan tertangkap tangannya Ketua MK Akil Mochtar dalam kasus suap menambah keyakinan di masyarakat bahwa pengadilan sebagai benteng terakhir untuk mendapatkan keadilan sudah tercemar dengan perilaku korup oknum hakimnya.

Sehingga atas kejadian itu, mahasiswa meminta agar hakim di Pengadilan Negeri Medan berkomitmen menciptakan peradilan bersih, membebaskan pengadilan dari praktik makelar kasus serta mewujudkan transparansi di pengadilan.

Aksi puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Hukum USU Bersatu ini diterima Humas PN Medan, Nelson Marbun. Dihadapan para mahasiswa, Nelson yang juga merupakan salah satu Hakim di PN Medan ini, menyatakan tidak perlu menandatangani pakta integritas seperti yang diminta para mahasiswa. Karena sebagai fungsinya hakim merupakan bagian dari penegak hukum.

Menurut Nelson, adanya kasus suap yang menimpa sejumlah hakim itu merupakan perilaku oknum saja. Meski sudah menerima penjelasan dari pihak pengadilan, mahasiswa tampak kurang puas karena pengadilan enggan menandatangani fakta integritas yang mereka minta.

Sebelumnya, mahasiswa sempat melakukan aksi blokir jalan di depan pengadilan. Aksi blokir jalan yang dilakukan beberapa menit itu sempat membuat kemacetan di depan gedung PN Medan. [ded]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa