
"Kami optimistis dalam lima tahun ke depan ekspor industri ini bisa menjadi barometer di kawasan ASEAN dengan nilai ekspor mencapai 5 miliar dolar AS," kata Ketua Umum AMKRI Soenoto dalam jumpa pers di kawasan Trade Expo Indonesia (TEI) 2013, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (19/10/2013).
Sejauh ini, nilai ekspor produk olahan kayu furnitur asal Indonesia mencapai 1,7 miliar dolar AS per tahunnya. Akan tetapi, angka itu masih jauh dibandingkan dengan pencapaian negara satu zona Asia Tenggara seperti Vietnam dan dalam skala Asia Indonesia masih kalah jauh dari China.
Vietnam mencatatkan nilai ekspor mencapai USD4 miliar sedangkan Tiongkok 25 miliar Dolar AS, sementara total nilai ekspor dunia berada dalam kisaran 112 miliar dolar AS.
"Indonesia masih mampu meningkatkan nilai itu dan mengejar pencapaian negara-negara pengekspor terbesar dunia. Salah satunya dengan mengagendakan 13 pameran produk di berbagai negara. Ini belum termasuk pameran di dalam negeri seperti Indonesia International Furniture Expo 2014 pada Maret tahun depan."
"Sebagai negara besar seharusnya Indonesia bisa menjadi pemimpin untuk industri furnitur dan kerajinan di kawasan regional ASEAN," kata dia.
Optimisme Soenoto itu didasari oleh ketersediaan bahan baku dalam negeri yang melimpah, sumber daya manusia dalam jumlah yang besar dan semakin kondusifnya iklim investasi nasional. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA