post image
KOMENTAR
Pasca kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram terhitung 1 Januari 2014, manajemen rumah makan dan restoran di Medan langsung menaikkan harga jual rata-rata lima persen.

"Bagaimana tidak dinaikkan, harga gas elpiji melambung tinggi dari Rp80.000 menjadi Rp140.000 per tabung," kata salah satu pengelola rumah makan di Medan, Edy Santoso seperti dilansir kantor berita Antara, Jumat (3/1/2014).

Dia menyebutkan, kenaikan tersebut harus dilakukan mengingat penggunaan gas cukup tinggi di rumah makan setelah harga minyak tanah juga cukup mahal dan sulit diperoleh di pasar.

Edy mengatakan, kenaikan harga jual di rumah makannya berkisar Rp500-Rp1.000 per jenis.

Harga nasi putih per piring misalnya dinaikkan menjadi Rp4.500 dari Rp4.000 sebelumnya.

Sedangkan lauk-pauk rata-rata naik Rp1.000 per jenis disusul minuman naik Rp500 per gelas.

Diakui ada kekhawatiran daya beli konsumen menurun, tetapi sulit untuk tidak menaikkan harga jual karena sebaliknya bisa merugikan pengusaha dengan terjadinya peningkatan biaya produksi/operasional khususnya setelah kenaikan harga gas.

Pedagang gas elpiji di kawasan STM, Medan Johor, Aji menyebutkan, meski naik, permintaan tetap stabil.

"Konsumen memang mengeluhkan harga yang mahal itu, tetapi karena memang merupakan kebutuhan yah dibeli mereka juga,"katanya.

Harga jual elpiji 12 kg menjadi Rp140.000 per tabung dari sebelumnya Rp80.000.

"Harga elpiji 3 kg yang stabil di kisaran Rp16.000 per tabung," kata Aji. [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi