post image
KOMENTAR
Setelah dipusingkan dengan kenaikan elpiji 12 kilogram (kg), beban hidup rakyat di tahun 2014 bakal semakin berat dengan naiknya tarif dasar listrik (TDL). Sangat keterlaluan, jika Menteri ESDM Jero Wacik ngotot mau menaikkan tarif listrik.

Manajer Senior Komunikasi PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengatakan, memang ada rencana kenaikan tarif listrik di tahun ini. Namun, saat ini masih menunggu keputusan dari pemerintah.

“DPR sih sudah setuju, tinggal tunggu omongan saja dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),” kata dia.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kenaikan tarif listrik yang rencananya akan diberlakukan sebesar 38,9 persen untuk industri golongan III dan 64,7 persen bagi golongan IV merupakan keputusan pemerintah dan DPR.

“Iya (jadi) karena itu sudah keputusan pemerintah dan DPR. Hanya saja kami minta proporsinya diatur, jangan memberatkan dunia usaha,” ujarnya.

Pengaturan proporsi, menurut Hatta, harus ditetapkan secara berkeadilan. Penentuan besaran kenaikan tarif listrik merupakan wewenang dari Kementerian ESDM. Alasannya, dunia usaha saat ini menghadapi situasi dan tantangan sulit akibat ketidakpastian kondisi ekonomi baik global maupun domestik.

“Jangan sampai terjadi lay off (pemutusan hubungan kerja/PHK). Tapi, memang tidak bisa dihindari jika listrik akan naik dan sudah menjadi keputusan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014,” tuturnya.

Terkait dampak kenaikan tarif listrik, Hatta mengakui itu akan mendorong lonjakan harga pangan. Namun, pemerintah berjanji untuk menstabilkan pasokan pangan supaya tidak menimbulkan peningkatan inflasi.

“Kita lihat akan terjadi panen cukup di dunia, sehingga inflasi dari faktor pangan relatif kecil kecuali ada abnormal dari iklim yang mempengaruhi ketersediaan produksi pangan dunia,” jelasnya.

Menteri ESDM Jero Wacik memastikan kenaikan tarif listrik hanya akan diterapkan ke pelanggan yang mampu. Sedangkan, pengguna listrik yang tidak mampu beban biayanya harus lebih ringan. “Kenaikan tarif listrik memang ada. Namun, untuk golongan tertentu saja,” tegasnya.

Kendati begitu, Wacik mengaku akan berunding kembali dengan Komisi VII DPR soal rencana kenaikan tarif listrik tersebut.

“Kalau pikiran saya yang kaya harus dinaikkan. Pokoknya yang kaya harus kena beban lebih, yang miskin kena beban sedikit,” tuturnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengaku, dirinya sudah membahas rencana kenaikan tarif listrik dengan Jero Wacik. Ia menegaskan, kalangan pengusaha tetap bertekad meminta pemerintah mengkaji kembali rencana tersebut.

Namun, Sofjan mengatakan, karena masalah kenaikan listrik ini sudah disetujui DPR, pihaknya perlu membahas masalah ini ke Senayan.

”Sampai sekarang belum bisa sharing dengan DPR, karena sudah keburu libur,” ucapnya.

Ia menegaskan, jika pelanggan industri dan bisnis dihajar terus kenaikan TDL, mereka pasti terpukul dan pada akhirnya menaikkan harga jual produk.

“Memang yang terkena industri besar, tapi akan mengimbas pada industri hilir. Pada akhirnya, masyarakat juga yang menjadi korban,” tukasnya. [rmol|dito]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi