post image
KOMENTAR
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, selaku Dansatgasnas Operasi Terpadu Penanggulangan Bencana Asap dari pembakaran lahan dan hutan di Riau terus mengendalikan operasi dengan mengerahkan ribuan personil dan potensi nasional.

Hingga Sabtu (22/3/2014) titik panas dari satelit NOAA18 terpantau 11 titik di Riau yaitu Inhil 2, Kampar 1, Pelalawan 5, Rohil 1, Rohul 2. Bara titik panas berada di gambut dengan kedalaman 5-10 m.

"Perlu hujan yang deras atau penggenangan untuk memadamkan bara itu, aparat juga masih memburu para pembakar dan pembalak liar," demikian disebutkan Maarif melalui rilisnya BNPB, Sabtu (22/3/2014).

Dijelaskannya, saat ini satgas udara mengintensifkan pemboman air dari helicopter. Pada Jumat (21/3/2014) water bombing dilakukan 207 kali yaitu dengan helicopter Sikorsky 94 kali di Dumai dan Rohil, helicopter Kamov 70 kali di Rengat dan Bengkalis. Modifikasi cuaca juga terus dilakukan dengan menaburkan 6 ton NaCl yaitu dengan pesawat Hercules 4 ton di Dumai, Bengkalis dan Siak, dan pesawat Cassa  2 ton di  Inhu dan Pelalawan.

Satgas darat mengerahkan ribuan personil TNI, Polri, manggala agni dan lainnya memadamkan di darat.  Kegiatan patroli yang dilakukan menemukan 1 titik api di Rokan Hilir. Titik asap di Tanah Putih perlu diwaspadai karena potensi menjadi titik api.

Satgas penegakan hukum juga diperintahkan untuk mempercepat proses hukum. Totak tersangka 85 orang dan 1 korporasi. Tidak mudah melakukan proses dan tuntutan hukum kepada tersangka dan perusahaan yang diindikasikan melakukan pembakaran karena prosedur dan memerlukan bukti yang harus lengkap.

Satgas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak melakukan pengobatan gratis 278 pasien di 4 lokasi. Jumlah pasien di Puskesmas pada Jumat (21/3/2014) penderita ispa 578 orang, pneumonia 13, asma 25, iritasi mata 15, iritasi kulit 32. Tidak ada pasien dirujuk dan dirawat.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa