post image
ilustrasi
KOMENTAR
Pelaksanaan UN (Ujian Nasional) yang dilaksanakan secara serentak ini, tidak pula dapat diikuti secara keseluruhan oleh anak peserta didik. Pasalnya, akibat kelambatan pendataan dari dinas pendidikan seorang anak binaan di Rumah Tahanan Kelas II A Tanjung Gusta Medan, gagal mengikuti UN hari ini.

Kegagalan seorang anak binaan ini, pasalnya tidak datangnya lembar soal dan jawaban dari Dinas Pendidikan. Pasalnya, meski sedang menjalani masa hukuman,  RF Ginting, ini sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti UN.

"Pihak Rutan sudah memberitahu jauh sebelum hari H, kepada Disdik. Padahal orang tua anak binaan kami juga sudah melaporkan dari awal. Tapi kenyataannya soal dan lembar jawaban tidak dikirim ke rutan," ujar Windhu Kepala Rutan Kelas II A Tanjung Gusta Medan.

Meski kecewa, Windhu, mengaku pihaknya, kembali berusaha untuk mendapatkan hak pendidikan bagi anak binaannya. " Saya langsung laporkan tadi ketidakhadiran lembar soal dan jawaban. Jadi tadi Disdik berjanji akan melakukan ujian susulan untuk RF Ginting," jelasnya.

RF G sendiri, merupakan pelajar STM Dharma Bakti. Atas tindak pidana asusila yang dilakukan RF harus menghuni rutan selama 3 tahun 1 bulan.

"RF Ginting sudah setahun menjalani hukuman di Rutan," sebutnya.

Sementara itu, sejumlah pelajar SLTA mengikuti ujian secara serentak dari 14-16 April, dimana jumlah peserta UN tingkat SLTA 205.447 siswa, terdiri SMA 99.584 siswa, MA 20.822 dan SMK 85.041. Sedangkan peserta UN SLTA sebanyak 252.869 siswa, terdiri SMP 199.386, MTs 52.528, SMPT 924, SMPLB 31. Peserta SD yang mengikuti UN sebanyak 275.099 siswa, MI 16.508 siswa dan SDLB 162 siswa. [rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel