post image
KOMENTAR

Pengamat politik dari Universitas Medan Area (UMA) Fernanda Putra Adela meragukan jika koalisi permanen merah putih bisa diterapkan hingga ke tingkat daerah. Sebab suasana politik antara pusat dengan daerah menurutnya sangat jauh berbeda. Terlebih jika dikaitkan dengan koalisi permanen dalam mengusung pasangan calon dalam pilkada.

"Kondisinya sangat jauh sekali," katanya, Rabu (16/7/2014).

Menurut Fernanda, koalisi permanen yang dideklarasikan tersebut bagian dari psy war (perang psikologis) Koalisi Merah Putih dalam menggolkan Undang-Undang (UU) tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3).

"Ini bentuk psy war, unjuk kekuatan Koalisi Merah Putih kepada kubu lain di tingkat nasional. Terkait juga dengan gertakan politik yang ingin mengisyaratkan bahwa mereka kuat dan solid di DPR nanti," ujarnya.

Jadi lanjutnya, tidak ada kaitan dengan membangun koalisi yang serupa di tingkat daerah. Karena peta politknya akan jauh berbeda. Kepemimpinan Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi di Sumut tetap tidak serta merta dapat didukung oleh Gus Irawan cs sebagai pimpinan Partai Gerindra Sumut.

"Apalagi bicara pilkada nanti, tentu akan jauh berbeda kepentingannya," sebutnya.[rgu]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa