post image
KOMENTAR
Penasehat Dewan Dakwah Islamiyah Sumatera Utara, Masri Sitanggang mengingatkan agar isu mengenai masuknya pengaruh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tidak dibahas secara berlebihan. Sebab, hal ini akan menimbulan ketakutan ditengah masyarakat.

"Artinya kalau kita lihat sebagai sebuah ancaman sedemikian hebat, kita jadi takut sendiri juga, dan telah menimbulkan ketakutan sendiri buat masyarakat, jadi jangan juga sampai segitu rupa," ujar Masri, Selasa (5/8/2014).

Menurut Masri, memandang ISIS membutuhkan kejernihan berfikir seluruh kalangan, misalnya soal latar belakang sebab musabab munculnya kelompok itu di Iraq dan Suriah. ISIS menurutnya, lahir disebabkan kondisi tekanan politik luar biasa yang terjadi di kedua negara tersebut, yang pada akhirnya menimbulkan rasa ketidakadilan dari negara Adikuasa.

"Jadi sebetulnya, kelahiran gerakan-gerakan radikal yang sedemikan rupa adalah respon terhadap ketidakadilan dari negara-negara adikuasa," ujar Masri.

Masuknya ISIS ke Indonesia, menurut Masri tidak akan menjadikannya sebagai sebuah gerakan radikal. Hal itu, mengingat Indonesia sedang tidak berada dalam gejolak politik yang hebat. Hal itu, sambungnya, sama seperti aksi simpatik masyarakat dunia terhadap perjuangan Hamas di Palestina atau juga aksi simpatik masyarakat dunia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.

"Apakah ideologi Islam atau tidak, terlepas, tapi ada kondisi yang begitu hebat. Sama seperti Hamas di Palestina, karena ada tekanan yang begitu hebat dari Israel, dan jalan satu-satunya adalah dengan senjata. Sama juga dengan kita dulu (Indonesia) seperti perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan, kan ada yang bersimpati," jelasnya.[rgu]

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Sebelumnya

Delapan Butir Maklumat KAMI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini