post image
KOMENTAR
Presiden Jokowi harus selektif dalam menerima masukan dari masyarakat berkaitan dengan rekam jejak calon menterinya, apalagi yang menyangkut stigma pelanggar HAM.

Hal ini ditegaskan Ketua DPP Hanura, Erik Satrya Wardhana melalui pesan singkatnya kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (26/10).

Erik membantah jika Ketua Umum DPP Hanura, Jenderal (Purn) Wiranto dituding bertanggung jawab atas kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)  masa lalu.

"Wiranto adalah jenderal yang bersih dari pelanggaran HAM berat, karena proses hukum yang berkaitan dengan itu, baik untuk kerusuhan Timor Timur dan peristiwa Mei sudah selesai dan Wiranto bersih," tegas Erik.  

Justru, kata dia lagi, Wiranto-lah pada saat menjabat panglima ABRI yang mencabut penetapan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh.

"Jadi kalau Wiranto yang sempat diminta untuk mengisi posisi menkopolhukam dalam Kabinet Trisakti tapi dicoret hanya karena asumsi dari segelintir orang sebagai pelanggar HAM, itu adalah tindakan yang mengabaikan HAM itu sendiri," ujarnya menekankan.[hta/rmol]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa