post image
KOMENTAR
Kehadiran Aksa Mahmud di arena Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali menguatkan dugaan kalau Jusuf Kalla tetap berusaha ingin menarik beringin ke gerbong Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Maunya JK yang jadi ketum itu Airlangga Hartarto dan Hajrianto Tohari," kata Ketua Balitbang Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin di sela-sela acara Munas Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/12/2014).

Langkah JK yang seperti itu, menurut dia, dalam politik sah-sah saja sebagai bagian dari demokrasi. "Pihak JK juga tidak usah membantah dan risau karena langkahnya diketahui karena hal seperti itu normal saja," imbuhnya.

Justru, ia mengklaim, langkah JK tersebut semakin mensolidkan seluruh kader Partai Golkar.  Ia pun sependapat dengan mantan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Fadel Muhammad bahwa Presiden Joko Widodo pada akhirnya berpihak kepada Partai Golkar yang akan segera dipimpin kembali oleh Aburizal Bakrie.

"Saya yakin Jokowi sadar bahwa dirinya memerlukan Partai Golkar di luar pemerintahannya untuk menjadi penyeimbang dan pengawas pemerintahannya.Jokowi tidak boleh dibuat lengah karena kalau lengah hal itu justru akan menjerumuskan dirinya," tandasnya.

Sebelumnya, Fadel Muhammad mengatakan, tokoh-tokoh Partai Golkar yang sedari awal ingin membawa Partai Golkar ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sudah gagal total. Dengan dukungan dari sebagian besar DPD terhadap Aburizal maka di tubuh Partai Golkar hanya ada unsur KMP.[rgu/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa