post image
KOMENTAR
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) harus memiliki strategi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)  2015 mendatang. Jika tidak, Sumut hanya jadi penonton akibat tingginya tingkat persaingan dalam berbagai bidang.

Hal tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat membuka Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Sumut Tahun 2014 di Hotel JW Marriot, Jl. Putri Hijau Medan, Senin (15/12/2014).

Hadir dalam acara itu Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Ketua Umum Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara, Staf Ahli Menteri Perdagangan  RI Ibu Sondang Anggraini, Konsulat Jenderal (Konjen) RRT dan India, Konsulat Kehormatan Polandia di Medan serta perwakilan Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD) Provinsi Sumut.

Erry menyatakan, Kadin Sumut sebagai asosiasi usaha, memiliki arti penting karena merupakan mitra kerja bagi Pemprov Sumut dalam meningkatkan perekonomian daerah. Hal tersebut diperkuat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri yang mengamanatkan bahwa Kadin adalah satu-satunya organisasi usaha yang bertanggung jawab bersama pemerintah daerah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan bersama-sama menanggapi situasi dan masalah ekonomi yang semakin berkembang.

"Sebagai mitra Pemerintah Daerah, Kadin dan Pemprov harus duduk bersama menyusun strategi kreatif dan inovatif dalam menghadapi era pasar bebas yang dimulai awal Januari 2015 mendatang. Langkah awal dapat ditempuh dengan menyatukan visi misi dalam menetapkan kebijakan strategis, menjalankan program-program kerjasama serta dapat menjalankan kegiatan usahanya sehingga mampu bersaing," ujar Erry.

Erry juga melempar masukan, salah satu kebijakan strategi yang dapat dilakukan dalam menghadapi MEA 2015 antara lain adalah mendorong kompetensi Sumber Daya Manuasia (SDM). Selain itu, mendidik masyarakat menggunakan produk dalam negeri, melakukan upaya perlindungan hasil produksi dalam negeri dan implementasi kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI) terhadap barang dan jasa yang diperdagangkan di Sumuatera Utara.

"Tidak hanya produk barang, jasa juga akan bebas masuk ke Sumut. Untuk itu, kita harus punya rasa memiliki terhadap produk kita sendiri dan menggunakan tenaga kerja dalam negeri. Tetapi SDM harus kita tingkatkan agar memenuhi standard kebutuhan," ujar Erry.

Sementara Ketua Umum Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, dalam upaya menghadapi AEC 2015 dan menyelesaikan berbagai permasalahan di Sumut, termasuk permasalahan perekonomian, pihaknya mengajak berbagai institusi dan lembaga-lembaga untuk berkenan memperbaiki diri dan berkolaborasi.

"Kadin berharap semua pihak salin dukung dalam menghadapi AEC 2015 mendatang. Jika tidak, kita akan digilas dan tidak mendapatkan manfaat dari pemberlakuan MEA 2015," sebut Ivan.

 Untuk itu, Kadin Sumut terus berusaha membangun jaringan (networks) dan hubungan baik dengan segenap pemangku kepentingan baik di daerah, bahkan dengan sejumlah negara anggota ASEAN.

"Alhamdulillah, Kadin Sumut dipercaya untuk memimpin koordinasi antar kamar dagang se-Sumatera dengan nama Kamar Dagang Andalas. Kamar Dagang Andalas yang merupakan perwujudan dari persekutuan dan kolaburasi kadin provinsi se Sumatera. Ini merupakan sepertiga kekuatan Kadin Indonesia," papar Ivan.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi