MBC. Klub papan bawah Liga Serie A Italia AC Parma ditinggalkan sendiri dalam menghadapi krisis keuangan yang tengah membelit hebat. Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC) sama sekali tidak peduli pada kemarau yang terus berlangsung dari awal musim hingga menjelang pertengahan musim kompetisi 2012 bergulir.
Hal itu disesalkan kapten AC PArma Alessandro Lucarelli ketika menilai peran FIGC dalam krisis keuangan yang dialami Parma.
"Kami merasa ditinggalkan, terutama oleh federasi dan lembaga, seperti tidak ada yang memikirkan Parma sampai beberapa hari yang lalu. Mereka hanya muncul ketika mereka menyadari kami tidak akan bermain pada hari Minggu," kata Lucarelli kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa.
Dikatakan Lucarelli, dalam hal krisis yang dialami Parma, FIGC sebenarnya tau dan memiliki solusi agar klub ini dapat mengikuti kompetisi hingga akhir musim. Namun, agaknya FIGC memang sengaja menutup mata.
"Otoritas harus mengawasi hati-hati, ada tanda merah, tetapi mereka berpaling dan pura-pura tidak melihat. Ini tanggung jawab mereka," katanya
Hari ini juru sita pengadilan Italia berada di tempat latihan Parma, Collecchio, untuk menyita sejumlah aset klub berupa kendaraan staf medis, peralatan medis dan peralatan olahraga senilai 500 ribu euro.
Di sisi lain, Parma memiliki 226 pesepakbola namun sebagian besar dari jumlah itu justru dipinjamkan ke berbagai klub.
Analis Sky Sport Italia menjelaskan apa yang dilakukan Parma disebut "plusvalenze" atau trik mendaftakan sejumlah pemain untuk menaikkan aset klub sehingga seolah-olah ada keseimbangan dalam neraca keuangan klub.
Pluzvalenze sudah menjadi hal umum di sepakbola Italia sampai beberapa tahun yang lalu, namun kelonggaran otoritas Italia membuat aksi itu meningkat.
Parma teracam bangkrut kendati Tommaso Ghirardi sudah berupaya menjual klub kepada Rezart Taci pada bulan Desember 2014. [hta]
.jpg)
KOMENTAR ANDA