post image
KOMENTAR
Ada lima agenda yang harus dibahas Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun ini, yang merupakan wujud dari rumusan kerjasama kawasan yang lebih strategis menghadapi dinamika pergaulan bangsa-bangsa di dunia.

Agenda pertama, kata Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Twedy Noviady Ginting, adalah kerjasama bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam bidang ekonomi, khususnya di bidang energi dan pangan. Kerja sama ini harus diletakkan pada prinsip saling menguntungkan dan menghilangkan eksploitasi bangsa atas bangsa di Asia-Afrika.

"Agenda kedua, membangun kerjasama poros maritim dunia antar negara-negara Asia-Afrika demi menjamin kepentingan ekonomi dan kemananan negara-negara Asia-Afrika dan dunia," kata Twedy kepada seperti dilansir Kantor Berita Berita Politik RMOL (Senin, 20/4).

Agenda ketiga, lanjut Twedy, membangun kerjasama dalam penguatan serta pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Keempat, membentuk Pakta pertahanan Asia-Afrika sebagai tanggung jawab moral menjaga perdamaian dunia serta melindungi segenap bangsa-bangsa di Asia-Afrika.

Kelima, menyelesaikan konflik yang terjadi di kawasan Asia-Afrika dengan jalan damai dan mengecam perang sebagai kejahatan atas kemanusiaan.

"Kelima hal tersebut perlu menjadi kesepakatan peserta KAA demi masa depan dunia yang lebih baik. Bersatulah bangsa-bangsa Asia-Afrika, bunyikanlah lonceng kematian imperialisme," demikian Twedy. [hta/rmol]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa