post image
KOMENTAR
Para pelajar yang tinggal di asrama maupun pesantren diminta untuk dapat mewaspadai penyakit scabies (kudis). Pasalnya, penyakit ini sangat mudah menular.

"Penyakit ini dapat menular, karena jika salah satu anggota keluarga terkena maka anggota keluarga lain akan ikut tertular ," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Irwan Fahri Rangkuti, Minggu (10/5/2015).

Ia mengaku, timbulnya penyakit scabies ditandai dengan gatal-gatal dan kemerahan pada kulit yang terjadi dengan tiba-tiba. Penyakit ini, kata Irwan, disebabkan oleh tungau atau kutu (Sarcoptes Scabei) yang berukuran sangat kecil.
 
"Karena mudah menular, pengobatan scabies ini harus dilakukan dengan serentak dan menyeluruh pada semua orang yang terserang scabies. Jika pengobatan dilakukan secara individual, maka akan mudah tertular kembali. Penyakit scabies mudah menyebar baik bersentuhan langsung maupun secara tak langsung melalui baju, seprei, handuk, bantal, air yang masih terdapat tungaunya," kata Irwan.

Untuk itu, jelas Irwan, wajar jika penularan banyak terjadi pada anak-anak yang masih berada di asrama. "Pasien saya, sekitar 30% adalah anak asrama yang datang memeriksakan diri.
 
Gejala penyakit ini, lanjutnya, dapat berupa warna merah, iritasi dan rasa gatal pada kulit yang muncul di sela-sela jari, siku, sekitar pergelangan tangan dan siku, ketiak, pinggang, paha dan bagian luar genital pada pria, puting susu, daerah perut, dan selangkangan. Tak hanya itu, tungau juga dapat pula menyerang daerah leher, telapak tangan, telapak kaki, pada orang yang lebih tua.
 
"Setelah terkena scabies, muncul juga gelembung berair pada kulit, dan garis halus yang berwarna kemerahan di bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali kutu.Ciri khas penyakit ini gatal yang semakin parah pada malam hari. Kalau bagi anak yang masih sekolah, kondisi ini tentu mengganggu karena sibuk menggaruk di malam hari, tidur tidak nyenyak, sehingga mengganggu aktivitas,” ucap dia.
 
Menurut Irwan, penyebab scabies diantaranya  sanitasi yang buruk, kurang gizi, ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung serta kondisi kebersihan yang kurang terjaga.

"Agar tercegah dari penyakit kulit ini, harus selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti mandi secara teratur, menjemur kasur, bantal dan sprei, tak lupa pula memastikan kondisi ruangan selalu terkena sinar matahari yang cukup atau tidak lembab," pungkas Irwan. [ben]

   










 

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan