post image
KOMENTAR
Relawan Balon Walikota Medan, Camellia Panduwinata Lubis serahkan bantuan kepada para pengungsi Rohingnya dan Bangladesh yang berada di kamp pengungsi Kecamatan Bireun Bayen, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.

Bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian atas korban kekerasan kemanusiaan yang terjadi di Myanmar dan Burma.

"Ya, bantuan sebagai bentuk kepedulian Camel dan relawan atas nama kemanusiaan tentunya. Mereka (Pengungsi Rohingnya dan Bangladesh) adalah sesama kita, dan sepatutnya kita bantu," ujar Kordinator Relawan, Meexbiondi Lubis, Senin (8/6/2015).

Mexbiondi menyebutkan, bantuan yang diberikan berupa sembako, makanan anak-anak, mie, pakaian, gula dan air mineral. Bantuan yang memang sangat dibutuhkan para pengungsi.

"Insyaallah, dengan bantuan tersebut dapat meringankan sedikit beban para pengungsi yang menjadi korban. Tentunya dengan harapan dan niat yang tulus," ujarnya.

Sementara itu, panitia penerima bantuan di kamp pengungsi, Sersan Satu Basri menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi bantuan dari relawan Camellia.

"Kami sangat merasa berterima kasih dari panitia, atas nama pengungsi, menerima dengan rasa bangga dari masyarakat sumut. Bahwa masih ada kepedulian dari orang-orang Indonesia," katanya.

Basri yang merupakan Babinsa setempat menambahkan, saat ini bagi para pengungsi yang mencapai 409 jiwa, dimana 50 diantaranya pengungsi Bangladesh, bantuan kemanusiaan yang sangat mendesak adalah keperluan anak-anak, khususnya bayi.

"Yang sangat dibutuhkan, karena banyak anak kecil dot susu, susu, air mineral dan tabung gas untuk kebutuhan dapur umum," sebut Basri.

Basri mengakui, bantuan kemanusian terus mengalir ke para pengungsi di Kamp tersebut. Namun, disebabkan jumlah pengungsi yang mencapai ratusan jiwa ditambah para relawan yang menangani para pengungsi, uluran tangan untuk memberikan bantuan masih sangat dibutuhkan.

"Banyak bantuan, tapi karena jumlah ditambah relawan bantuan masih sangat dibutuhkan," katanya.

Diketahui, ribuan jiwa para pengungsi Rohingnya dan Bangladesh yang menjadi korban kekerasan kemanusiaan di Burma dan Myanmar hingga saat ini masih bertahan di sejumlah kamp pengungsian di Aceh dan Sumut serta beberapa daerah lainnya.

Pemerintah Indonesia dan masyarakat Internasional masih terus berupaya mencari jalan keluar menyelesaikan konflik yang terjadi di dua negara itu. Di Indonesia pada khususnya, para pengungsi tersebut mendapat penanganan yang serius.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas