post image
KOMENTAR
Pasca bentrokan di Monas tempo hari, ada beberapa pedagang kaki lima (PKL) yang ditahan di Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat.

Beberapa tokoh mengunjungi PKL yang ditahan di Polda Metro Jaya. Di antaranya adalah Direktur Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan.

"Jalani proses hukum dengan baik. Tak boleh ada intimidasi dan kekerasan (kepada PKL). Kita prihatin atas nasib yang dialami PKL Monas Jakarta dan PKL di seluruh wilayah Prov DKI Jakarta dan tanah air," ujar dia seperti diberitakan RMOLJakarta.Com.

Masih kata dia, selayaknya PKL diperlakukan secara manusiawi dan jangan menggunakan kekerasan. Syahganda mengingatkan, dalam sejarah ekonomi sebelum industrialisasi, PKL sudah ada di Indonesia.

"PKL merupakan bagian dari perekenomian bangsa. Inti pembangunan ekonomi, bagian dari pembangunan peradaban suatu bangsa. Oleh karena itu, negara, dalam hal ini pemerintah RI, tak boleh memperlakukan PKL secara tidak manusiawi. Karena bisa timbulkan kecemburuan dan kemarahan sosial," jelas dia.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) Bursah Zarnubi mengemukakan, penanganan PKL seharusnya dengan pendekatan humanistik dan beradab. Hal ini, imbuh Bursah, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan RI yaitu mengangkat harkat martabat kemanusian rakyat dan meningkatakan kesejahteraan rakyat miskin.

"Oleh karena itu tidak boleh menggusur PKL karena dapat menimbulkan masalah besar," tegas dia.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi