post image
KOMENTAR
Tokoh muda asal Kota Medan, Ir. Abdullah Rasyid, ME. mampu mengimbangi popularitas maupun elektabilitas calon petahana Dzulmi Eldin, jika bertarung pada Pilkada Kota Medan Desember mendatang. Fakta ini diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Pusat Studi Kota Medan (PuSKoM).

"kita membuktikan sejauh ini tidak ada sosok yang dominan. Meskipun Dzulmi Eldin berada di urutan teratas, namun persentase popularitas dan elektabilitasnya tidaklah bisa dikatakan memadai," jelas Direktur Eksekutif PuSKoM Sukamto, M.Kes., usai acara berbuka puasa bersama wartawan di Hotel Grand Kanaya, Jalan Darussalam, Medan, Minggu (5/7/2015).  

Berkaca pada hasil survei di daerah-daerah lain, lanjut akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU) ini, popularitas calon petahana rata-rata di atas 70%. Nah, dalam survei yang digelar PuSKoM terhadap 400 responden dari 10 kecamatan di Medan, sebanyak 40,2% di antaranya tidak mengetahui bahwa Dzulmi Eldin adalah Walikota Medan saat ini.

"Di antara 40,2% responden itu, bahkan ada yang menyebut Abdillah, Afifuddin Lubis dan Rahudman Harahap sebagai Walikota Medan saat ini," tambah Sukamto, sembari menyebut survei yang dilakukan pihaknya menggunakan metode wawancara langsung (tatap muka), dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%.

Dalam survei yang digelar pertengahan Juni lalu, PuSKoM menguji popularitas dan elektabilitas 10 nama calon Walikota Medan. Ke-10 calon itu dipilih berdasarkan fakta bahwa mereka mendaftar resmi dalam penjaringan calon yang dilakukan partai-partai politik, atau telah memublikasikan diri siap menjadi calon. Mereka adalah Dzulmi Eldi, Tifatul Sembiring, Muhammad Raden Syafii (Romo), Syofian Tan, Hasyim, Sastra, Ramadhan Pohan, Ikhwan Ritonga, Camelia Panduwinata Lubis dan Abdullah Rasyid.

Dari ke-10 calon tersebut, 5 besar peraih elektabilitas tertinggi adalah Dzulmi Eldin (28%), disusul Abdullah Rasyid (16,8%). Peringkat selanjutnya ditempati Tifatul Sembiring (15,3%), Syofian Tan (14,8%) dan Ramadhan Pohan (5,0%).

"Nama Gus Irawan Pasaribu tidak kita masukkan lantaran yang bersangkutan tidak ikut penjaringan bakal calon lewat partai mana pun, termasuk partainya sendiri, yakni Gerindra. Kemudian, dia juga tidak pernah memublikasikan diri sebagai calon lewat media apapun," jelas Sukamto.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga