Suasana haru dan tangis mengiringi kelepasan 133 prajurit Yonzipur 1/DD yang diberangkatkan dalam memperkuat misi Perdamaian Bangsa- Bangsa di wilayah Republik Afrika Tengah, Senin (3/8).
Para prajurit yang terpilih terlihat memeluk anak dan istri mereka sebelum pergi melaksanakan tugasnya selama satuh tahun.
Dalam pelepasan itu, terlihat para prajurit memeluk anak dan istri mereka di halaman Markas Komando Yonzipur 1/DD.
Seorang prajurit terlihat memeluk dan menciumi kening anaknya. Mereka tidak kuasa menahan kesedihan tersebut.
Komandan Batalyon Zipur 1/DD, Letkol Czi Deden Sumarlin mengatakan, para prajurit yang diberangkatkan akan mengemban tugas di wilayah Republik Afrika Tengah.
"Untuk prajurit Yonzipur 1/DD ada 133 orang ditambah dari Kasdam, Paldam 1/BB dan keseluruhannya berjumlah 168 orang. Dijakarta ada 27 orang Marinir, 5 orang dari Angkatan Laut dan 30 orang dari Kaveleri. Jadi jumlah Satgas yang diberangkatkan berjumlah 200 orang," katanya.
Diungkapkannya, tugas utama dari prajurit yang diberangkatkan ini adalah pemeliharaan perdamaian di Republik Afrika Tengah, serta melakukan konveksi secara vertikal dan horizontal.
"Saat ini Republik Afrika Tengah sedang dilanda konflik Sara dan kekuasaan. Misi Minusca dan PBB telah diadakan sejak September 2014. Jadi prajurit yang diberangkatkan ini merupakan Satuan Tugas (Satgas) Kizi TNI Minusca Car Konga XXXVII B untuk menggantikan Satgas Konga XXXVII A yang telah usai melaksanakan tugas disana," pungkasnya.
Sementara, Kepala Zeni Kodam I/BB, Kolonel Czi Bambang Karyawan Pinilih meminta kepada seluruh prajurit yang akan melaksanakan tugas misi perdamaian ini untuk dapat menjaga mawrah dari NKRI.
"TNI merupakan anak dari Bangsa Indonesia, jadi saya berharap keberangkatan ini bukan untuk main- main. Ingat kehormatan bangsa Indonesia dan keluarga yang ditinggalkan. Jangan melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri dan negara," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA