post image
KOMENTAR
Ketika mencuat, skandal bailout Century benar-benar pernah menyita perhatian publik. Saat itu, hampir semua pembicaraan publik terkait dengan skandal yang disebut-sebut merugikan keuangan negara sampai Rp 6,7 triliun tersebut. Namun kini, skandal ini seakan lenyap ditelan bumi.

"Penuntasan kasus ini seolah-olah hanya menjadi bumbu politik. KPK nyaris menjadikan kasus ini sebagai 'mainan' semata. Tak jelas benar progress pengusutan yang dikerjakan," kata peneliti senior Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 18/8).

Dalam catatan Lucius, DPR periode lalu sudah berupaya mencari penyelesaian atas kasus ini secara politis. Akan tetapi hingga akhir periode selesai upaya politis DPR juga tumpul. DPR sekarang juga seolah-olah tak punya beban tanggung jawab untuk menuntaskan kasus Century.

"Diamnya DPR bisa jadi karena kasus tersebut memang sudah menjadi mainan politik parpol.  Jadi saling tutup kasus akan menjadi sesuatu yang konsisten dari DPR," tegasnya.

Lucius berharap tumpulnya penuntasan kasus hukum di KPK bukan karena ada tekanan politik pihak tertentu. Karenanya, ia juga berharap sembilan srikandi anggota pansel KPK mampu menyeleksi calon anggota KPK sesuai harapan publik.

"Masyarakat tidak boleh diam dalam mencermati kerja pansel ini. Pastikan orang terpilih memiliki keberanian untuk berantas kasus korupsi. Stop mempermainkan kasus hukum," ujarnya.

"Jika para kandidat KPK tak dijamin integritasnya dari awal, maka kasus Century akan bertambah lama menjadi kisah yang tidak tuntas. Hingga kapanpun, kasus BLBI dan kasus Bank Century jadi bahan kampanye politik jelang pemilu legislatif dan presiden-wakil presiden saja," paparnya.

Keprihatinan Lucius mengemuka di tengah rencana peluncuran buku oleh anggota Komisi XI DPR RI yang juga salah satu inisiator Hak Angket Dugaan Korupsi Bailout Bank Century, M.Misbakhun. Buku Misbakhun itu berjudul Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY‎ dan akan diluncurkan Rabu besok (19/8)

Kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/8), Misbakhun menjelaskan bahwa dengan peluncuran buku terbarunya itu, dia hendak mengingatkan kepada publik bahwa ada persoalan serius yang belum selesai menyangkut rakyat Indonesia.  Misbakhun juga mengingatkan, DPR RI sebenarnya masih bisa menghidupkan kembali Timwas Century.  Karena rekomendasi dari Pansus Century yang hendak dikawal oleh Timwas Century ternyata sampai saat ini masih banyak diabaikan oleh pihak penegak hukum.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi