post image
KOMENTAR
Perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara kembali memanas. Pihak militer Korea Utara melepaskan tembakan ke arah Korea Selatan, Kamis sore (20/58) sekitar pukul 15.52 waktu Korea Selatan atau pukul 15.22 waktu Korea Utara.

Insiden terjadi di kawasan non-militer atau demiliterized zone yang memisahkan kedua negara sejak perjanjian gencatan senjata ditandatangani tahun 1953 silam.

Korea Utara disebutkan menembak salah satu pengeras suara Korea Selatan yang memperdengarkan siaran propaganda berisi kecaman kepada pemerintah Korea Utara dan mengajak warga Korea Utara di seberang DMZ melawan pemerintah Korea Utara.

Pihak militer Korea Selatan membalas tembakan dari Korea Utara dengan puluhan artileri.

Kantor Berita Korea Utara, KCNA mengatakan, pihak pemerintah Korea Utara memberi batas waktu selama 48 jam kepada Korea Selatan untuk menghentikan siaran propaganda Korea Selatan.

Siaran propaganda di sekitar DMZ adalah isu lama di antara kedua korea. Sejak Perang Korea berakhir, kedua negara menggunakan teknik propaganda yang sama di daerah DMZ, memasang pengeras suara yang corongnya diarahkan ke pihak lawan.

Secara umum isi siaran propaganda itu ada dua. Pertama, mengecam rezim pihak lawan dan kedua, mengajak agar warganegara lawan melawan rezim masing-masing negara.

Pada tahun 2001, kedua Korea sepakat untuk menghentikan teknik propaganda itu. Pengeras suara Korea Selatan dan Korea Utara berhenti bekerja.

Namun, belakangan Korea Selatan secara sepihak membatalkan kesepakatan itu dan menyiarkan lagi propaganda melalui melalui pengeras suara. Hal ini dilakukan Korea Selatan sebagai balasan atas aksi pihak Korea Utara yang menyebar ranjau darat di kawasan DMZ yang seharusnya bebas dari aktivitas militer.

Awal bulan itu dua tentara Korea Selatan terpaksa kehilangan kaki karena menginjak ranjau darat Korea Utara itu.

Di sisi lain, Korea Utara membantah menyebarkan ranjau darat yang diinjak tentara Korea Selatan.

Ketegangan kembali terjadi karena di saat bersamaan Korea Selatan menggelar latihan militer Ulchi Freedom Guardian dengan pihak Amerika Serikat. Korea Utara sudah memberikan peringatan kepada Korea Selatan agar menghentikan latihan perang dengan Amerika Serikat demi menjaga stabilitas dan menekan ketegangan di Semenanjung Korea.

Di sisi lain, Korea Selatan selalu mengatakan perlu menggelar latihan perang termasuk dengan pihak Amerika Serikat untuk menghadapi kemungkinan serangan Korea Utara yang bisa terjadi secara tiba-tiba. [hta/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa