post image
KOMENTAR
. Hasil dari paket kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo akan terasa pada Januari 2016 dan paling lambat di Maret 2016 mendatang.

‎Demikian disampaikan p‎engamat ekonomi Ichsanuddin‎ Noorsy‎. Menurutnya, paket kebijakan tersebut tidak berpengaruh besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun ini.

‎"Bahasa sederhananya paket kebijakan Joko Widodo kemarin seharusnya menolong sang penolong. Dalam sejarah ekonomi Indonesia UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) itu penolong perekonomian Indonesia. Ternyata paket kebijakan Joko Widodo itu tidak menolong sang penolong," ungkap Ichsanuddin saat ditemui seusai diskusi di sekretariat Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Sabtu (19/9).

‎Meski pemerintah berjanji untuk menurunkan bunga UMKM dari 12 persen ke 9 persen per tahun pada 2016, namun Ichsanuddin menilai janji pemerintah itu tidak mengatasi persoalan. Lanjut Inti persoalannya adalah bagaimana pemerintah menjamin tingkat kelayakan bisnis UMKM sebagai penolong perekonomian nasional.‎

‎"Kemiskinan meningkat pada saat yang sama daya beli mereka (sektor informal)juga dipukul. Jadi dua kali mereka dipukul. Mereka (sektor informal) dipukul dari segi pasar, mereka dipukul juga dari segi faktor-faktor produksi lainnya. Nah Jokowi tidak mengatasi itu," ungkap Noorsy.‎

‎"Lalu bagaimana yang namanya konfersi dari solar ke gas, itu juga bermasalah. Karena pasarnya susah. Nelayan tangkep ikan dengan posisi gas yang ada, tapi ikannya jual kemana wong permintaanya menurun," pungkasnya‎.[rgu/rmol]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi