post image
KOMENTAR
Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani ke pengumpul saat ini sudah mengalami kenaikan sebesar Rp 1.020 per kg. Naiknya harga TBS kelapa sawit ini diduga akibat protes kalangan petani karena kebijakan pemerintah yang memberatkan. Kenaikan ini dirasakan petani sejak 1,5 bulan lalu.

"Saat inikan sudah banyak peraturan yang memberatkan petani, seperti kewajiban ISPO, IUP, pajak ekspor sawit yang dibebankan ke petani, pajak ekspor CPO 50 USD/ ton dan sebagainya yang sama sekali tidak pro rakyat. Ini membuat petani kesal dan akhirnya banyak yang mencari aman terlebih dahulu yang akhirnya berdampak terhadap produksi dan produktifitas. Mungkin ini alasannya kenapa harga naik kembali," kata Petani Kelapa Sawit di Bukit Centang Kabupaten Langkat kepada MedanBagus.Com, Senin (12/10/2015).

Seharusnya lanjut Sabastian, pemerintah sadar bahwa negara Indonesia bukan negara pebisnis tetapi planter.

"Inilah yang harus diperhatikan pemerintah, karena meskipun di tahun ini produksi TBS kelapa sawit di perusahaan tempatnya bekerja meningkat dibandingkan tahun lalu, tetapi tetap tidak menguntungkan karena harus membayar dana untuk kewajiban yang lain, seperti bayar pajak, bayar produksi, bayar karyawan dan sebagainya," ungkapnya yang juga sebagai Research and Development usaha serta Koordinator auditor Kelapa Sawit PT Megah Pusaka Andalas (MPA) Bukit Centang Kabupaten Langkat.

Dia menyebutkan, produksi sawit tahun ini di perusahaan tempatnya bekerja meningkat sebesar 29 juta ton. Sementara, di tahun 2014 hanya 20 juta ton.

"Tetapi produktifitas malah makin menurun karena harus memenuhi segala kewajiban. Bahkan, amdal dan limbahnya saja sekarang dipertanyakan, dendanya bisa mencapai Rp500 juta. Ngeri negeri ini sekarang, kasihan petani," ungkapnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi