post image
KOMENTAR
Pengusaha muda bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) Alween Ong menuturkan, hingga sejauh ini pemerintah Kota Medan tidak memiliki data lengkap jumlah pelaku UKM di Medan.

"Saya cukup miris, padahal kalau mau UKM berkembang, data adalah kuncinya," katanya kepada MedanBagus.Com, Selasa (20/10/2015).

Selain itu katanya, menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah pada Desember 2015 ini. Dimana bersamaan dengan pilkada Kota Medan.

"Disini pemerintah harus lebih fokus dalam membimbing para pelaku UKM, apalagi saat ini pemilihan walikota dan wakilnya berlangsung di akhir tahun," ujarnya.

Dia menilai, bahwa UKM dibawah naungan Bank Sumut, Disperindag maupun Dinas Koperasi memanglah ada. Namun, tidak dipungkiri pelaku UKM ini tidak ada kejelasannya. "Sosialisasi UKM juga masih sangat kurang, sehingga UKM lainnya masih tertinggal dan harus mencari dana sendiri," ungkapnya.

Untuk itu, Alween Ong berharap walikota dan wakil walikota terpilih nanti dapat lebih fokus kepada UKM, sebab UKM lah sebenarnya yang bisa banyak membantu jelang MEA. Seperti yang terjadi saat krisis moneter tahun 1998 lalu. UKM lah yang dapat memperbaiki krisis tersebut.

"Jangan seperti saat ini dan sebelumnya, sektor pengawasan dari pemerintah masih sangat memprihatinkan, terkadang tidak adil. Banyak yang terjadi dilapangan bahwa UKM didikan beberapa dinas tidak pernah berubah, bahkan satu UKM bisa dibawa dengan hubungan keluarga, dan ini sering terjadi tanpa disadari. Dan hal ini berbeda dengan didikan swasta, seperti perbankan. Pihak perbankan datanya lebih akurat dan modal kerja lebih jelas, bank tersebut terus membimbing hingga pelaku UKM sukses. Sementara pemerintah yang lebih banyak sosialisasi tapi kurang realisasi," tukasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi