post image
KOMENTAR
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, tinggal hitungan minggu. Banyak kalangan terutama pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sudah mulai merasa resah. Karena dikhawatirkan, akan berdampak besar terhadap penghasilan dan produktifitas mereka.

Namun, tidak demikian dengan para mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Kampus UMSU. Padahal, mereka adalah penerus estafet pekerjaan usai mengenyam pendidikannya.

Salah seorang mahasiswi Fakultas Akuntansi/ Ekonomi UMSU, Widya. Dirinya tidak mengkhawatirkan sulitnya lapangan pekerjaan di Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya. Hal ini, katanya, karena ia berniat meneruskan usaha orang tuanya di kampung halamannya, yakni di Kota Tebing Tinggi Sumut.

"Saya malah menunggu-nunggu harga barang-barang elektronik turun kak. Karena saya dengar menjelang MEA, semua produk eletronik tidak dikenakann pajak bea cukai. Harga laptop dan handphone jenis tablet jadi murah. Saya rencana mau beli, tapi nantilah tunggu harganya turun dulu," ucapnya kepada MedanBagus.Com, Jumat (13/11).

Dia berharap, telepon seluler jenis tablet idamannya turun harga secara signifikan, sehingga terjangkau untuk koceknya sebagai mahasiswi.

Hal senada juga dikatakan, Mahasiswi Fisip UMSU Tika Iriani. Ia menyambut gembira masuknya MEA 2015 ke Indonesia.

"Saya dengar, harga jual pun jatuh ya kak. Katanya kalau mau jual barang dari sekarang. Karena nanti udah masuk MEA, jadi nggak ada harganya lagi. Cobalah saya jual laptop saya ini, nanti udah masuk MEA, barulah saya beli yang keluaran dengan teknologi terbaru. Kan, lumayan itu harganya murah, tapi harga jual saya sekarang tinggi," ujarnya sambil tertawa kecil.

Diketahui, MEA 2015, akan memasuki Indonesia khususnya Sumut pada Desember mendatang. Pelaku UKM menganggap hal ini sebagai tantangan baru. Selain, masuknya tenaga kerja asing, produk-produk dari luar pun akan bebas masuk ke Indonesia terutama ke pasar-pasar modern. Hal ini diprediksi mengakibatkan pelaku UKM lokal akan banyak yang gulung tikar dan pengangguran meningkat karena makin sempitnya lapangan pekerjaan, yang akhirnya mengarah kepada tingginya tingkat kriminalitas di kalangan masyarakat.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi